Khutbah Jumat: Bekal Sebelum Kematian

4 Maret 2022, 06:13 WIB
Ilustrasi masjid yang digunakan untuk sholat Jumat. /Pixabay.com/Abdullah_Shakoor

SUKOHARJOUPDATE - Khutbah Pertama

السَّلاَمُ لَيْكُمْ اللهِ اتُهُ
الْحَمْدَ لِلَّهِ اللهِ ا اتِ الِنَا، الل لاَ لَّ لَهُ لِلْه الل لاَ لَّ لَهُ لِلْه لا لاَ لَهَ لاَّ اللهُ لاَ لَهُ ا لُهُ.
اَللَّهُمَّ لِّ لَى ا لَى لِهِ انٍ لَى ال. اما ال
الله الى: اَعُوْذُ اللهِ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. ا اَ الَّذِيْنَ امَنُوا اتَّقُوا اللهَ اتِهِ لاَ لاَّ لِمُوْنَ.
ا ا الَّذِيْنَ امَنُوا اتَّقُوا اللهَ لُوْا لاً ا. لِحْ لَكُمْ الَكُمْ لَكُمْ اللهَ لَهُ ازَ ا ا.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Baca Juga: Inovatif, Mahasiswa KKN UNS Gunakan Barcode untuk Emergency Call di Desa Kaliboto Karanganyar

Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.

Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. sungguh pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh tulus segala pujian hanya milik Allah semata.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami sebagai khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita terus meningkatkan semangat dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti berusaha dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara terus berzikir dan melaksanakan segala perintahNya . Takwa dalam arti kita selalu melibatkan Allah dalam setiap masalah yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.

ا ا الَّذِينَ ا اا اللَّهَ اتِهِ لَا لَّا لِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Baca Juga: Polisi Karanganyar Pantau Empat Pura Besar di Lereng Gunung Lawu Saat Nyepi

Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam Khutbah Jumat singkat ini, mari kita membaca tentang apa yang terjadi di sekitar kita saat ini, di mana kita menjalani masa pandemi Covid 19 yang sudah berjalan lebih dari setahun. Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah Saudara kita, tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan saja atau di mana saja bisa meninggal dunia.

لُّ اۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.

Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

اللّٰهِ اَمْوَاتًا اَحْيَاكُمْۚ اِلَيْهِ

Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya, lalu Allah digunakan ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Baca Juga: Catat, Februari dan Maret Saat Tepat Berburu Durian di Klaten, Ini Lokasinya

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum menghadapi kematian? pasti ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.

Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:

الَّذِيْ الْمُلْكُۖ لٰى لِّ الَّذِيْ لَقَ الْمَوْتَ الْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ لًاۗ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. 2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

الْعَمَلِ لَّ

Artinya; sebenarnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit.

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun sesama manusia, dalam setiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

Baca Juga: Ada 6 Jenis Vaksin Booster Covid-19 yang Dipakai di Indonesia, Simak Apa Saja

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Yang kedua, semoga amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita yang saleh yang dapat diharapkan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.

هُرَيْرَةَ الله : النَّبِيَّ لَّى اللهُ لَيْهِ لَّمَ ال: ((إِذَا اتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ لُهُ لَّا لَاثَةٍ: صَدَقَةٍ ا لْمٍ ال) ال اه لم

Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya. (HR.Muslim).

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara tanda utama husnul khatimah adalah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:

‏” انَ لاَمِهِ لاَ لَهَ لاَّ اللهُ لَ الْجَنَّةَ ‏”

"Barangsiapa yang akhir kutipannya adalah 'Laa ilaaha illallaah' maka dia akan masuk Surga."

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya.

الَ لُ الله لى الله ليه لم ‏” ا ادَ اللهُ ا اسْتَعْمَلَهُ ‏” ‏. فَقِيلَ يَسْتَعْمِلُهُ ا لَ الل الَ ‏” الل

Rasulullah SAW bersabda: Jika Allah berkenan kepada seseorang, maka Allah akan menciptakan beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuat beramal? beliau menjawab: Allah akan memberikan taufiq Anda untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. (HR.Ahmad dan Tirmidzi)

Baca Juga: Rektor UNS Beberkan Resep Rahasia Cegah Korupsi di Kampus

Selain berusaha dengan amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus selalu berdo'a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan kita, yang mampu meningkatkan semangat dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.

ارَكَ اللهُ لِي لَكُمْ القُرْآنِ العَظِيْمِ، اكُمْ ا اْلآياَتِ الذِّكْرِ الحَكِيْمِ لْ لاَوَتَهُ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
لُ ليِ ا اللهَ ليِ ليِ لَكُمْ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ المُسْلِمَاتِ المُؤْمِنِيْنَ المُؤْمِنَاتِ اسْتَغْفِرُوْهُ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ الصَّالِحَاتُ، لِهِ لُ الْخَيْرَاتُ الْبَرَكَاتُ، الْمَقَاصِدُ الْغَايَاتُ. لَا لَهَ لَّا اللهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ ا لُهُ لَانَبِيَّ . اللهم لِّ لِّمْ ارِكْ لَى ا لَى لِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. ا ا ا الحَاضِرُوْنَ ايَ اللهِ اعَتِهِ لَعَلَّكُمْ لِحُوْنَ. ا ا الَّذِينَ ا اا اللَّهَ اتِهِ لَا لَّا لِمُونَ، ا الزَّادِ التَّقْوَى.
الله الشيطان ال. الله الرحمن ال. إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين ءامنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ءال سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى ءال سيدنا إبراهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى ءال سيدنا محمد كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى ءال سيدنا إبراهيم إنك .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْلِمَاتِ، الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ اْلأَمْوَاتِ، الدّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ا الِدَيْنَا ارْحَمْهُمَا ا انَا ارًا

Ya Allah, Ya Rabb, hanya dalam kuasa-Mu segala apa yang terjadi pada hamba-Mu ini, tiada daya dan upaya selain keagungan-Mu. Ya Allah, jadikanlah segala nikmat dan titipan-Mu menjadikan hamba-Mu sangat bersyukur.

Berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada kami, ya Allah. Tuntunlah setiap langkah kami dijalan-Mu, ya Allah. Curahkanlah segala rahmat dan karunia-Mu kepada keluarga dan anak-anak kami, ya Allah

Ya Allah, ya Rabb, di hari yang engkau ciptakan ini, kamilah yang menempatkan-Mu agar menempatkan-Mu di tempat paling agung, karena kami sadar sering kali di dunia ini lebih pentingkan daripada engkau ya Allah.

Baca Juga: Sinopsis Film Extraction Tayang Jelang Tengah Malam, Misi Tentara Bayaran Selamatkan Anak Gembong Narkoba

Ya Allah, wahai yang maha Menatap, wahai yang maha Agung dan maha Perkasa, Engkaulah yang Maha Tahu, ampunilah sebusuk apapun diri-diri kami selama ini, ampuni sekelam apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami, ampunilah kami ya Allah . Bukakan lembaran-lembaran baru yang bersih lembaran yang kelam, masa lalu kami.

Ya Allah, ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya melekat pada tubuh kami, ya Allah. Ampuni jika selama ini kami telah menzhaliminya, harapan sisa umur kami menjadi anak yang tahu balas, ya Allah.

Ya Allah, lindungi kami dari mati suul khitimah, lindungi kami dari siksa kubur-Mu ya Allah. ***

Editor: Bramantyo

Sumber: Kementerian Agama

Tags

Terkini

Terpopuler