Tak Cuma Ibu! Ayah Juga Punya Peran Penting dalam Pendidikan Anak, 4 Poin Ini Bisa Mengubah Persepsi Orang Tua

- 13 Februari 2024, 08:13 WIB
Ayah turut berperan penting dalam pendidikan anak, simak 4 poin penting berikut
Ayah turut berperan penting dalam pendidikan anak, simak 4 poin penting berikut /pexels.com/Brett Sayles/Pexels/Brett Sayles.

BERITASUKOHARJO.com - Umumnya, masyarakat berpikir bahwa tugas utama ayah adalah mencari nafkah, sedangkan tugas ibu menjaga dan mendidik anak. Namun, anggapan lawas ini semestinya sudah hilang dari muka bumi.

Anak adalah hasil benih cinta dari kedua orang tua. Jadi, semestinya ayah juga kut berperan aktif dalam pendidikan anak.

Seorang ayah bukanlah mesin ATM yang hanya memberikan uang untuk keluarga karena anak juga membutuhkan kehadiran sosok ayah.

Meskipun ayah sibuk bekerja mulai dari anak belum bangun tidur hingga anak sudah tidur lagi, tetapi ayah tetap harus mengatur waktu agar memiliki kesempatan mendidik anak, misalnya dengan memanfaatkan waktu di akhir pekan.

Baca Juga: Menemukan Dugaan Kecurangan Pemilu? Laporkan secara Online di Platform Berikut, Cek Juga Syarat Lengkapnya!

Oleh karena itu, persepsi orang tua sudah saatnya untuk diubah. Ayah perlu ikut terjun dalam pendidikan anak.

Bahkan sering didengar istilah Indonesia kekurangan ayah, bukan? Hal ini menggambarkan betapa tak banyaknya ayah yang sadar ikut mendidik anak.

Dilansir oleh BeritaSukoharjo.com dari buku karya Irawati Istadi dalam buku terbitan Pro U Media yang berjudul “Rumahku, Tempat Belajarku: Menjadikan Rumah sebagai Basis Peradaban” tahun 2017, setidaknya 4. persepsi ini akan mengubah persepsi orang tua. 

Apa saja? Mari simak selengkapnya.

Baca Juga: Sudah Hilang dari Menu Pencarian di YouTube, Tonton Film Dirty Vote Langsung di Link Ini Sebelum Dihapus!

1. Penyeimbang Kegiatan Feminin

Anak perlu diajarkan berbagai kegiatan feminin karena bisa menanamkan karakter feminin, seperti sabar, peduli, telaten, dan konsentrasi. Namun, ternyata dosis karakter feminin ini juga harus tepat.

Apabila dosisnya terlalu tinggi, maka akan berakibat tidak baik. Sifat feminin yang terlalu dominan justru membuat seseorang menjadi cengeng, lebih sensitif, mudah putus asa, dan penakut. Bisa juga menjadi tidak berani menghadapi tantangan dan resiko.

2. Memberikan Semangat Hidup

Ayah biasanya mengajarkan berbagai kegiatan maskulin yang biasanya bersifat menantang dan hormon adrenalin pada anak akan terpacu sehingga mereka menjadi lebih bergairah dalam menjalani hidup.

Baca Juga: Muda Bertalenta, 2 Mahasiswa Sabet Penghargaan Super Growing UMKM di Shopee Super Awards 2023

Mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, ingin mencoba, serta ingin berprestasi. Anak pun akan menjadi lebih aktif dalam menghasilkan karya.

3. Menanamkan Kesan Mendalam

Kegiatan maskulin yang dilakukan ayah bersama anak biasanya membutuhkan persiapan lebih rumit dan berat.

Hal ini menyebabkan tidak sering dilakukan sehingga memberikan kesan yang mendalam dan istimewa.

Misalnya pengalaman anak diajak ayahnya panen ikan di tambak, anak terjun ke tambak untuk pertama kalinya. Pengalaman ini akan melekat pada memorinya seumur hidup.

Baca Juga: Bagaimana Orang Tua Belajar agar Selalu Menjadi Lebih Baik? 6 Cara Ini Bisa Jadi Jawabannya

4. Sempitnya Waktu Tak Menjadi Masalah

Apakah jika ayah sibuk bekerja dan tak memiliki waktu luang banyak masih bisa ikut terjun mendidik anak? Jawabannya tentu saja pasti bisa.

Meskipun dalam waktu singkat hanya di akhir pekan atau sebulan tiga kali bisa dimanfaatkan seefektif mungkin untuk berinteraksi dengan anak. Hal terpenting adalah merencanakan kegiatan dengan matang dan rapi.

Waktu yang singkat bisa dihabiskan dengan kegiatan pendidikan anak yang berkualitas. Jika perlu, ayah harus merencanakan kegiatan dalam sebulan dengan anak dan harus menyiapkan berbagai jenis kegiatan yang asyik serta menarik.

Baca Juga: Potongan Dialog Menyentuh pada Film Noktah Merah Perkawinan, Bikin Nangis Bombay!

Misalnya mencuci mobil, berbelanja ke pasar tradisional sesuai pesanan yang dicatat ibu, mengecat pintu pagar rumah, silaturahmi ke rumah saudara yang jarang bertemu, menceritakan serta mendiskusikan buku baru yang dimiliki anak, dan sebagainya.

Berbagai kegiatan tersebut setidaknya memerlukan waktu lebih dari dua jam. Namun, jika dilakukan dengan senang bersama anak, maka tidak akan terasa. Anak pun akan mengenang kesan tersebut hingga satu pekan berikutnya.

Anak akan menunggu-nunggu hari Ahad berikutnya. Ia tidak sabar aktivitas apa lagi yang akan dilakukannya bersama ayah.

Baca Juga: Doctor Slump Episode 6: Lee Sung Kyung Jadi Cameo, Park Hyung Shik Diserang Pria Tak Dikenal? Ini Lanjutannya!

Demikian empat poin penting agar ayah tetap mau terjun mendidik anak. Selagi masih kecil, berikan kenangan-kenangan terbaik di memori anak. Kenangan ini yang akan memberikan kesan mendalam di hati dan pikiran mereka.

Anak yang memiliki luka pengasuhan dengan ayahnya biasanya di masa depan akan mengalami berbagai permasalahan, terutama saat mereka sudah berumah tangga.

Jadi, sebagai ayah yang baik, mari berusaha aktif mengasuh anak tersayang. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah