Belajar dari Commencement Speech untuk Menambah Kekuatanmu

- 17 Oktober 2022, 10:44 WIB
Buku Membangun Keluarga Bahagia dengan Iman Cinta dan Wacana
Buku Membangun Keluarga Bahagia dengan Iman Cinta dan Wacana /PIXABAY/rocheartist


BERITASUKOHARJO.com - Apa arti frasa commencement speech? Demikian mungkin kamu bertanya.

Kata kerja commence dalam bahasa Inggris artinya mulai dalam bahasa Indonesia. Kata benda commencement artinya awal. Kata speech artinya pidato, jadi arti semuanya pidato awal.

Lantas apa itu commencement speech? Simak artikel ini sampai selesai jika kamu penasaran.

Dilansir BeritaSukoharjo.com dari Buku Membangun Keluarga Bahagia dengan Iman Cinta dan Wacana karya Bambang Udoyono berikut ulasan tentang commencement speech.

Baca Juga: Merinding! Suara Khas Nike Ardilla Ada dalam Lagu Peterpan, Pria ini Buktikan Lewat Aplikasi Pemisah Suara

Pidato ini dilakukan pada upacara wisuda di perguruan tinggi di negeri Paman Sam. Biasanya orang yang diundang untuk menyampaikan pidato adalah seorang tokoh terkemuka dari berbagai bidang.

Steve Jobs pernah menyampaikan di Stanford University.  Bossnya FB juga pernah menyampaikan commencement speech di Harvard University. Demikian juga para tokoh bisnis, politik, ilmuwan, seniman, bintang film, sutradara dll.

Commencement speech yang disampaikan Steve Jobs di Stanford University pada tahun 2005 sangat terkenal. Itu dianggap sebagai salah satu pidato terbaik di dunia.

Baca Juga: Resep Tahu Telur Bumbu Bali yang Enak dan Gurih, Cocok jadi Pelengkap Menu Nasi Kuning, Simak Resepnya!

Jadi selain pebisnis, Steve Jobs terbukti menjadi salah satu public speaker terbaik di dunia. Bukan hanya gayanya yang memikat, tapi substansi materinya juga berbobot dan bermanfaat.

Mengapa disebut pidato awal sedangkan wisuda itu kan tahap akhir?  Wisuda memang tahapan akhir kita di kampus tapi itu sekaligus titik awal kita memasuki babak baru.

Jadi pidato itu adalah pemberian bekal pada para wisudawan di awal babak baru mereka dengan pidato yang berbobot dan bermanfaat.

Di YouTube banyak sekali video commencement speech yang diberikan oleh para tokoh yang terkemuka.  Sila tonton.  Semuanya sangat thoughtful, sangat unggul dan sangat memikat.

Baca Juga: Pejabat Rusia, Alexander Venediktov Peringatkan Perang Dunia Ketiga Jika Ukraina Bergabung dengan NATO

Isinya berkualitas tinggi, demikian juga cara menyampaikannya.  Pidato itu merupakan masukan yang sangat berharga buat para wisudawan dan kaum milenial umumnya.

Di Indonesia ada juga pidato semacam itu. Biasanya disampaikan oleh seorang terkemuka juga.  Sayang sekali kebanyakan caranya menyampaikan membosankan sehingga tidak seorangpun menyimaknya.

Paling tidak ada dua kelemahan utama sehingga pidato tidak disimak orang. Pertama isinya tidak nyambung atau tidak menarik dan kedua caranya menyampaikan sangat monoton sehingga membosankan.

Kedua unsur ini bisa dirinci panjang lebar.

Baca Juga: Enaknya Makan Cemilan Nyoklat Buatan Sendiri di Rumah, Resep Bolu Coklat Mentega Ini Dijamin Anti Gagal

Jika kamu memiliki pengalaman, ilmu, keterampilan, atau insight yang jarang dimiliki orang atau dibutuhkan oleh masyarakat, maka itu sejatinya masih bahan baku.

Kamu harus mengolahnya lagi agar menarik jika disampaikan ke publik.  Pertama isinya dan kedua caranya menyampaikan.

Isinya harus nyambung dengan audience atau pendengarnya.  Ia juga harus ditata dengan struktur yang baik agar mudah dipahami.

Commencement speech di Amerika itu meskipun berbobot mudah dipahami karena diatur dengan baik.  Cara menyampaikan juga harus dengan variasi vokal yang baik.

Kalau kamu ingin memiliki kemampuan public speaking yang baik maka kamu harus melatihnya secara kontinyu.

Baca Juga: Resep Cemilan Nikmat Ekonomis Mudah Dibuat, Apem Pandan Super Gembul Cocok untuk Isian Snack Box

Sekarang ini sudah banyak orang sering kali ikut pelatihan public speaking tapi kemampuannya tetap biasa saja, tidak menonjol.

Banyak orang yang sudah pernah belajar memang, tapi masih ada saja room for improvement.  

Ada saja hal yang perlu ditingkatkan. Kemampuan ini memang tidak bisa dicapai dalam sehari dua hari pelatihan.

Unsur terpenting adalah latihan rutin dengan frekuensi tinggi. Seperti bahasa asing, kamu tidak bisa menguasainya hanya dengan training selama dua hari.

Halaman:

Editor: Klara Delviyana

Sumber: Buku Membangun Keluarga Bahagia dengan Iman Cinta dan Wacana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x