BERITASUKOHARJO.com – Peran ibu saat ini tidak hanya terbatas pada dapur, sumur, dan kasur. Tuntutan zaman yang semakin berat membuat tak sedikit bunda yang harus bekerja atau berkarier di luar rumah dengan berbagai alasan.
Masalah memberikan ASI pada bayi bagi ibu bekerja menjadi permasalahan pelik. Semua ibu tentu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Termasuk dalam hal nutrisi 1000 hari pertama kehidupan bayi.
Pemberian nutrisi terbaik dimulai dari sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Memberikan ASI menjadi salah satu jalan memberikan gizi terbaik untuk buah hati.
Pada 1000 hari pertama kehidupan sel-sel otak berkembang sangat pesat. Gizi yang cukup akan membantu untuk mengoptimalkan perkembangan sel-sel otak.
Apabila terjadi keterlambatan, akan sulit dikejar pada periode pertumbuhan anak selanjutnya. Jadi tetap memberikan ASI walaupun ibu bekerja menjadi sangat penting.
ASI tetap menjadi nutrisi terbaik dibandingkan susu formula yang dibandrol harga mahal. Formulasi yang direkayasa oleh para ahli pangan belum bisa menyamai kehebatan dari ASI. Tetap memberikan ASI adalah jalan juang setiap ibu.
Perjalanan memberikan ASI atau sering disebut mengasihi bukanlah perjuangan yang mudah. Ibu akan mendapatkan berbagai permasalahan sejak bayi baru lahir hingga lulus ASI dua tahun.
Mulai dari puting payudara lecet di awal masa kelahiran, bayi mengalami bingung puting karena mengedot, produksi ASI kurang, payudara bengkak karena terlalu banyak memproduksi ASI, bayi menggigit puting saat tumbuh gigi, dan sebagainya.
Baca Juga: Daftar Idol K-Pop Wanita yang Ultah Bulan Februari, Ada Idol Kesayanganmu?
Apalagi untuk bunda yang juga harus berkarya di luar rumah. Akan lebih banyak tantangan yang dihadapi untuk tetap memberikan ASI pada bayi.
Namun, bukan hal yang mustahil tetap menyusui meski pun ibu bekerja. Salah satu tipsnya dengan memberikan ASI Perah atau ASIP.
Berbagai edukasi dan informasi tentang memberikan ASIP bisa bunda akses dengan mudah. ASIP sebagai senjata bagi ibu bekerja agar bisa tetap memberikan ASI.
Saat ini ada banyak peralatan yang memudahkan bunda untuk tetap menyusui. Sebagai contoh alat pumping elektrik, cooler bag, ice gel, serta kantong untuk menyimpan ASI.
Baca Juga: Menepis Rumor, Irene Red Velvet Perpanjang Kontrak dengan SM Entertainment
Peralatan perang ini bisa bunda bawa ke kantor setiap harinya. Bunda bisa melakukan pumping ASI saat jam istirahat.
Walaupun bukan jalan yang mudah untuk dilalui, demi buah hati tetap bisa diperjuangkan. Satu tetes ASI yang bunda berikan akan memberikan 1000 kebaikan pada kehidupan anak di masa depan.
Dilansir BeritaSukoharjo.com dari dr. Meta Hanindita, Sp.A dalam bukunya yang berjudul Mommyclopedia, Panduan Lengkap Merawat Bayi 0 – 1 Tahun terbitan 2023 ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar bunda bekerja tetap bisa menyusui.
1. Siapkan persediaan ASI Perah (ASIP) untuk diminumkan saat ibu bekerja.
2. Pastikan bayi tidak minum ASIP dengan dot, karena berisiko terkena bingung puting.
3. Cari dukungan dari suami, keluarga, pengasuh, dan rekan kerja.
4. Disiplinkan diri dalam memerah ASI. Idealnya setiap 2 – 3 jam sekali. Melewatkan waktu memerah dapat mengurangi produksi ASI.
5. Ajari pengasuh cara meminumkan ASI dengan menggunakan cangkir kecil atau cup feeder.
6. Sebelum kembali bekerja, lakukan simulasi dengan pergi ke luar rumah saat jam kerja.
Demikian berbagai tips yang bisa bunda lakukan agar tetap bisa memberikan ASI walaupun bunda harus kembali bekerja di kantor.
Hal yang tak kalah penting bunda lakukan adalah menjaga motivasi untuk tetap terus berjuang demi buah hati. Orang lain hanya memberikan saran dan semangat.
Baca Juga: Kim Soo Hyun, Spesialis Cegil Hadir Kembali, Ini Alasan Mengapa Drama Queen of Tears Harus Ditonton
Namun, jika bunda sendiri sudah tidak semangat akan sulit untuk mengalahkan berbagai rintangan. Bunda adalah aktor utama menyusui buah hati.
Jika perlu bunda bisa bergabung dengan berbagai komunitas yang mendukung. Komunitas ini akan membantu menjaga semangat bunda untuk menyusui. Bunda tidak merasa berjuang sendirian.***