Mengenal Lebih Jauh Istilah Strict Parents, Lengkap dengan Arti, Ciri-Ciri, dan Dampaknya

4 Juli 2022, 12:39 WIB
Strict Parents itu Apa, Inilah Pengertian dan Artinya Lengkap dengan Ciri-ciri dan Dampak Strict Parents /unspalsh.com/photo/Annie Spratt

BERITASUKOHARJO.com – Mungkin beberapa di antara kalian sudah pernah mendengar istilah strict parents namun belum mengetahui apa arti atau maksud dari istilah tersebut.

Berasal dari bahasa Inggris, “strict” memiliki arti “ketat” dan “parents” memiliki arti “orang tua”. Jadi kata strict parents memiliki arti orang tua yang suka mengatur anaknya dengan ketat.

Sebagaimana dilansir BeritaSukoharjo.com dari situs sehatq, strict parents memiliki arti orang tua yang suka menuntut dan menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk anak.

Pola asuh seperti ini akan memiliki dampak buruk jangka panjang untuk kehidupan anak, bahkan hingga mereka berusia dewasa.

Baca Juga: Hari Ini! Cara Cek Pengumuman Hasil PPDB Jateng 2022 Jenjang SMA dan SMK di ppdb.jatengprov.go.id

Arti Strict Parent

Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, menurut ilmu psikologi strict parents adalah orang tua yang suka menuntut, menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk anak biasanya mereka memiliki sifat otoritatif atau otoriter.

Maksud dari otoritatif di sini adalah orang tua yang menuntut dan menetapkan standar tinggi pada anak namun masih memberikan dukungan dengan kasih sayang.

Berbeda dengan orang tua otoriter, mereka akan menuntut dan menetapkan standar tinggi pada anak tanpa memberikan dukungan maupun kasih sayang.

Orang tua dengan yang menerapkan pola asuh otoriter bisa disebut sebagai orang tua yang segala perintahnya harus dilakukan tanpa memperbolehkan anak bertanya atau menyampaikan pendapatnya.

Anak harus hidup dibawah perintahnya tanpa memandang keinginan atau perasaan mereka.

Baca Juga: Bolehkah Makan Daging Kurban Milik Sendiri? Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber Berikut

Ciri-ciri Strict Parents

  1. Menuntut tapi tidak responsive

Maksudnya adalah orang tua menuntut anak untuk mengikuti banyak aturannya tanpa memberi tahu peraturan tersebut pada anaknya.

  1. Minim kasih sayang

Orang tua jarang memuji atau memberi dukungan, sering berteriak kepada anak-anaknya, berperilaku kasar, dingin, dan tidak berusaha untuk dekat dengan mereka.

  1. Terlalu banyak aturan

Orang tua menerapkan begitu banyak aturan bahkan hingga hal-hal terkecil sekalipun yang membuat anak merasa terkekang.

  1. Memberi hukuman fisik

Jika anak melawan atau tidak mengikuti aturannya, orang tua akan memberi hukuman secara fisik seperti dipukul atau mengunci dalam satu ruangan.

  1. Tidak memberi pilihan

Anak dilarang untuk menyampaikan opininya dan tidak diperbolehkan menentukan keputusannya sendiri.

Baca Juga: Disenggol Razman Nasution, Hotman Paris Berikan Tanggapan Menohok

  1. Mempermalukan anak

Bukannya memberi dukungan, “strict parents” justru akan mempermalukan anaknya untuk memotivasi agar lebih baik lagi.

  1. Tidak mempercayai anak

Orang tua tidak mempercayai anak membuat keputusan untuk dirinya sendiri, serta tidak memberikan kesempatan untuk membuktikan jika keputusan anak-anaknya lebih baik.

  1. Tidak meluangkan waktu untuk membantu anak

Orang tua memberikan perintah sulit untuk anaknya tanpa mempedulikan mereka butuh bantuan atau tidak.

Dampak Buruk pada Anak

  1. Anak tidak bahagia, merasa khawatir dan cemas yang berlebihan, serta menyebabkan timbulnya gejala depresi.
  2. Anak mencontoh perilaku orang tua nya, anak bisa jadi memiliki sifat agresif, pemarah, impulsif dan berani melawan orang tuanya.
  3. Anak jadi suka berbohong karena tidak mendapat kepercayaan dan kesempatan untuk mengutarakan perasaannya.
  4. Anak bisa menjadi pelaku bullying pada teman-temannya karena menganggap paksaan dan kekerasan adalah hal yang wajar.
  5. Anak jadi tidak percaya diri untuk membuat suatu keputusan di saat ada kesempatan, khawatir jika keputusannya tersebut salah.
  6.  Anak terbiasa menuruti perintah orang tuanya sehingga kurang mampu untuk mengatur dirinya sendiri.
  7. Anak kurang mampu mengatur emosi dan seringnya keterampilan bersosial anak juga buruk menyebabkan hubungannya dengan orang lain bermasalah.
  8. Anak jadi tidak memiliki motivasi tinggi karena setiap keinginan atau pendapatnya ditolak dan akhirnya berujung sia-sia.

Baca Juga: Jadwal Piala AFF U19 Hari Ini, Saatnya Timnas Indonesia Pesta Gol Ke Gawang Brunei

Alangkah baiknya, jika anak tetap diberi ruang untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya serta mendapatkan kasih sayang dan dukungan yang cukup dari orang tuanya agar anak bisa berkembang dengan baik.

Demikian penjelasan arti, ciri-ciri, dan dampak buruk yang bisa dialami oleh anak dengan “strict parents” atau orang tua yang memiliki pola asuh otoriter. Semoga bisa menjadi pelajaran untuk orang tua dan calon orang tua.***

Editor: Klara Delviyana

Sumber: SehatQ

Tags

Terkini

Terpopuler