Seorang teman yang dia pinjami uangnya saja sampai tak percaya jika dalam jangka 6 tahun kurang saja dia sudah bisa melunasi utangnya tersebut hanya dengan ide usaha bakso tersebut.
Awalnya Dwi berjualan bakso yang diambil dari pedagang bakso yang menurutnya paling ramai di daerahnya.
Kemudian bakso tersebut dijual kembali di kota, namun ternyata justru tak terlalu laku.
Hal tersebut membuat Dwi memutuskan untuk membuat ide bisnis bakso dan mengembangkan resepnya sendiri.
Dengan modal Rp120.000 untuk pengembangan rasa, dan niat untuk keluar dari riba, rezeki mengalir deras begitu saja.
Nama bakso Sritikah diambil dari kedua orang tuanya, ibu kandung dan ibu mertuanya.
Pahit manis susah dirasakan oleh Dwi saat berjualan, dia pernah usaha tambang pasir namun colapse dan mengakibatkan kebangkrutan serta utang mencapai 1,8 milyar.
Pernah juga selama berjualan hanya mendapatkan 500 perak, itu pun yang beli anak-anak kost.