Saat memulai ideusaha ini, Fikri terinspirasi dari video tutorial memasak di YouTube. Akhirnya dia mengamati resep tersebut dan memodifikasinya dengan resep milik ibunya sendiri.
Awalnya, Fikri sempat gagal beberapa kali saat membuat lumpia, ada yang rasanya tak pas, terlalu biasa, hingga gagal karena kulitnya tidak kriuk dan justru sangat berminyak.
Setelah beberapa kali percobaan, Fikri akhirnya mampu membuat Lumpia Van Jogja dengan cita rasa yang pas dan enak.
Tak heran jika lumpia milik Fikri disukai banyak orang karena memang rasanya yang enak, isiannya yang bervariasi, juga harganya yang murah dan terjangkau oleh semua kalangan.
Ada perbedaan signifikan dari lumpia buatan Fikri dan lumpia Semarang, di mana lumpa Semarang cenderung menggunakan rebung yang ada beberapa orang tak menyukainya.
Berasal dari permasalahan tersebut, Fikri berinovasi dengan membuat macam-macam varian rasa yang juga dikombinasikan dengan bengkoang sebagai pengganti rebung untuk isian sayuran.
Selain sayuran, varian isian lainnya diantaranya, bengkoang ayam, keju sosis dan telur puyuh.
Banyak hal yang sudah dilalui Fikri selama berjualan, tak jarang banyak yang mencibir dan mengatakan jika usaha kecil-kecilan yang dilakukannya tidak akan membuahkan hasil dan hanya bikin malu.