Network
Layaknya pebisnis yang lain, Musriatun pun mengalami asam garam dalam merintis usahanya. Sebelum berjualan tahu, Musriatun sempat berjualan ayam.
Namun saat itu ayamnya jarang sekali laku, sehingga Musriatun memutar otak guna mencari tambahan rupiah.
Di tengah kebingungannya, Musriatun akhirnya mencoba berjualan tahu sebagai sampingan guna menutupi kerugian dan kebutuhan dari berjualan ayam.
Namun tak disangka, jualan tahu justru membawanya pada kesuksesan, hingga akhirnya wanita bertubuh gempal itu memilih untuk berhenti berjualan ayam.
Meski saat ini usahanya sudah sukses dan mencapai omzet yang fantastis tiap bulannya, tapi bukan berarti awalnya selalu terhindarkan dari kesulitan.
Awal mula berjualan tahu, Musriatun juga mengalami kesulitan dalam mencari pembeli. Dalam sehari, dia tak mampu menjual 1 tong tahu, bahkan biasanya hanya laku sebanyak 10 pcs per hari.
Dalam keadaan seperti itu, Musriatun pantang menyerah dan selalu berusaha mencari jalan keluar. Bahkan dia jadi jauh lebih bersemangat berjualan tahu dengan membuat bermacam varian tahu.
Musriatun selalu berpikiran bahwa kalau kita berusaha pasti Tuhan akan memberi jalan, memberi rezeki yang tak pernah kita sangka asal kita selalu berusaha dan jangan bermalas-malasan.
