Hal tersebut dikarenakan es cendol termasuk jajanan yang musiman, di mana saat musim hujan akan cenderung sepi pembeli.
Saat itu, sang istri kembali bercerita bahwa dia harus menemukan inovasi baru, jualan yang minim risiko tapi banyak disukai orang salah satunya piscok lumer.
Piscok lumer sendiri memang memiliki banyak peminatnya, ditambah lagi isiannya coklat pasti akan disukai anak muda, anak-anak, sampai orang dewasa.
Hingga saat ini pasangan suami istri ini mampu membuka dua cabang piscok lumer yang salah satunya berlokasi di Desa Kedokan Sayang Tegal.
Piscok lumer ini buka setiap hari dari mulai jam 11.00 sampai 21.00 malam dengan harga yang bervariasi untuk isi 6 dihargai Rp10.000, isi 9 dihargai Rp15.000, dan untuk isi 13 dihargai Rp20.000.
Awal usaha hanya mampu mendapatkan omzet sebanyak Rp80.000 per hari, tapi saat ini pasangan suami istri ini mampu menjual sebanyak sekitar Rp1 juta per harinya untuk satu cabang piscok lumer.
Sang istri berbagi motivasi untuk yang ingin memulai usaha yaitu jangan takut mencoba hal baru, keluar dari zona nyaman, kalau tidak mencoba, kita nggak bakal tahu hasilnya seperti apa.
Namun yang paling penting dari semua itu adalah, harus sabar telaten dan juga jangan lupa untuk selalu berdoa.