Di Balik Sejarah Baklava, Perebutan Hak Kepemilikan Antara Yunani dan Turkiye

19 Agustus 2022, 09:37 WIB
Di balik sejarah baklava, perebutan hak kepemilikan Yunani dan Turkiye /Pixabay/luckyhand2010

BERITASUKOHARJO.com – Cemilan baklava dapat ditemukan di Mediterania dan Timur Tengah dengan banyak variasi. Ternyata, ada sejarah panjang tentang perebutan hak kepemilikan untuk kue baklava.

Kue ini telah ada selama berabad-abad tetapi asal-usulnya tidak diketahui dengan pasti sehingga beberapa kelompok etnis seperti Yunani, Turkiye, dan Timur Tengah mengklaim baklava sebagai milik mereka.

Yunani dan Turkiye telah terlibat perang baklava di mana mereka saling mengklaim hak kepemilikan kue populer itu sebagai warisan nenek moyang mereka.

Di balik perselisihan Yunani dan Turkiye, baklava memiliki cerita yang panjang, seperti yang dikutip BeritaSukoharjo.com. Untuk sejarah baklava sendiri diketahui berawal dari bangsa Asyur.

Baca Juga: Resep Cemilan Dari Roti Tawar dan Pisang, Cocok Jadi Teman Ngemil atau Sarapan Bersama Keluarga

Dari salah satu versi menceritakan bahwa bangsa Asyur telah mengenal baklava sejak abad ke-8 SM, bahkan menyiapkannya dengan melapisi roti pipih tidak beragi dan tambahan kacang cincang.

Bangsa Asyur membuat baklava dengan cara membasahinya dengan madu dan kemudian memanggangnya dalam oven pembakaran kayu primitif.

Namun, menurut catatan tertua yang didapat dari catatan dapur istana Topkapi, di sana disebutkan baklava sudah ada sejak periode Fatih.

Dari catatan tersebut diketahui bahwa baklava dipanggang di istana Topkapi pada tahun 1473.

Baklava yang saat itu dibuat, dikembangkan dari kue sederhana menjadi makanan penutup yang membutuhkan keterampilan untuk membuatnya, bertujuan menyenangkan para pejabat dan orang kaya.

Di lain sisi, baklava juga ditemukan dalam salah satu resep tertua yang diketahui sebagai proto-baklava.

Resep baklava itu ada dalam buku masak Tiongkok yang ditulis pada tahun 1330 di bawah dinasti Yuan yang didirikan oleh etnis Mongol dari tahun 1279.

Resep itu diberi nama gullach, dan nama serupa gullac juga ditemukan dalam masakan Turkiye yaitu, lapisan adonan phyllo dimasukkan satu per satu ke dalam susu hangat dan gula.

Cara penyajiannya dengan kenari dan delima segar, umumnya disantap pada saat bulan Ramadhan berlangsung.

Baca Juga: Resep Kue Nona Manis Labu Kuning yang Manis dan Gurih, Cukup Pakai 2 Telur Bisa Jadi 32 Biji, Yuk Cobain!

Yunani juga memiliki sejarah terkait baklava. Menurut resep kuno dari Pulau Kreta di Yunani, bahwa baklava modern sangat mirip dengan resep kuno mereka.

Baklava modern yang dikenal saat ini telah populer di Timur Tengah dan setiap etnis menyiapkannya dengan variasi mereka masing-masing.

Di negara Afganistan dan Siprus, baklava disiapkan menjadi potongan-potongan berbentuk segitiga dan dilapisi dengan kacang pistachio yang dihancurkan.

Dari negara Iran, baklava dengan versi kering dimasak dan disajikan dengan potongan kecil berbentuk berlian yang dibumbui dengan air mawar.

Versi Yunani, baklava dibuat dengan 33 lapisan adonan, di mana resep ini mengacu pada tahun-tahun kehidupan Kristus.

Sedangkan Turkiye, secara tradisional baklava dibuat dengan mengisi antara lapisan adonan dengan kacang pistachio, kenari, almond.

Banyaknya versi membuat baklava berkembang sesuai kota-kota yang membuatnya. Namun, akhirnya ada akhir perang perebutan hak kepemilikan baklava antara Yunani dan Turkiye.

Pada tahun 2013 lalu, Uni Eropa secara resmi menetapkan baklava adalah milik Turkiye dengan status dilindungi.

Pada saat itu Turkiye sebagai calon anggota Uni Eropa membawa masalah klaim oleh Yunani ke Brussel dan memenangkan klaim baklava sebagai warisan nenek moyang Turkiye.***

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler