Network
BERITASUKOHARJO.com - Tahukah Kamu bahwa tiap tahun tanggal 11 November diperingati sebagai Hari Jomblo Sedunia?
Hari Jomblo Sedunia atau World Single Day berawal dari tahun 1993 yang diadakan oleh para Mahasiswa Universitas Nanjing, Tiongkok.
Mereka merayakan status jomblo mereka pada tanggal 11 November atau pada bulan ke 11.
Menurut mereka, tanggal 11 bulan 11 itu menyerupai empat batang kayu telanjang atau 'bare stick', yaiti bahasa gaul Cina yang berarti lajang, atau jomblo.
Sejak saat itu, setiap tanggal 11 November diperingati sebagai Hari Jomblo Sedunia.
Setiap tanggal 11 November, para jomblo merayakan status lajangnya dengan cara membahagiakan diri sendiri dengan berbagai cara, mulai dari belanja, makan enak, jalan-jalan, membeli hadiah, dan lain sebagainya.
Lalu tahukah kamu bahwa menjadi jomblo itu juga membahagiakan dan membawa manfaat?
Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah melansir dari kanal Youtube Kuliah Psikologi milik motivator Dedy Sutanto, yang mengupas tentang 3 Manfaat Menjadi Jomblo.
Sebelumnya, mohon jangan terlalu serius atau baper dalam menanggapi pembahasan tentang jomblo ini ya, karena Dedy Susanto sebagai narasumber juga telah menyebutkan di awal videonya bahwa ini semua adalah guyonan atau bercanda.
Berikut adalah tiga manfaat menjadi jomblo:
1. Kamu Bisa Lebih Berhemat
Menjadi jomblo ternyata memberi keuntungan finansial secara tidak langsung bagi kamu.
Memiliki seorang kekasih tentu saja membuat pengeluaranmu menjadi jauh lebih bertambah dibanding ketika sendiri.
Kamu pasti akan sering bepergian kesana kemari bersama pacarmu, nongkrong di cafe, nonton bioskop atau sekedar jalan-jalan keliling kota.
Bayangkan jika penghasilanmu perbulan cuma pas-pasan, atau kamu malah belum punya penghasilan dan masih disubsidi oleh orang tua, repot kan?
Jadi sesungguhnya menjadi jomblo itu bisa bikin kamu lebih cepat kaya, karena kamu bisa hidup lebih berhemat.
Baca Juga: Astaga Ini Rahasianya, Bikin Resep Tempe Bacem Enak dan Gurih, Bumbunya Meresap Sampai Dalam
2. Kamu Masih Bebas Menikmati Menjadi Diri Sendiri
Ketika sudah berpasangan, tak bisa dipungkiri bahwa kamu harus sering mengingkari dirimu.
Kamu harus lebih sering mengkhianati diri sendiri dengan banyak mengalah, dan 'menyusutkan diri'.
Sebenarnya hal ini bukanlah hal yang buruk, tapi jika kamu masih single, maka nikmatilah kebebasan menjadi diri sendiri tanpa terikat oleh orang lain.
Karena pada dasarnya dalam berpasangan itu, kita mau tidak mau, suka tidak suka akan terpaksa mengikis beberapa bagian dari diri kita untuk orang lain.
Namun hal tersebut tak mengapa, karena itu adalah pengorbanan, apalagi jika kamu benar-benar mencintai pasanganmu, maka hal tersebut tidak akan membuat kamu menderita.
Tapi mumpung kamu belum masuk pada fase tersebut, maka nikmatilah kesendirian dan kebebasanmu.
3. Kamu Lebih Mampu Berkreasi atau Berkarya Tanpa Batasan
Dalam banyak kasus, pasangan yang terlalu posesif membuat hidup kamu menjadi terbatas.
Waktu dan energi kamu yang selama ini bisa disalurkan untuk hal-hal positif untuk pengembangan diri pasti akan berkurang banyak karena harus lebih sering meluangkan waktu bersama pasangan.
Pasangan yang posesif membuat ruang gerakmu menjadi terbatas, bahkan untuk hal-hal positif yang sedang kamu lakukan.
Pasangan posesif akan senantiasa curiga terhadap berbagai aktifitasmu, hingga ruang gerak dan kreativitasmu pun menjadi mandeg.
Pada level tertentu, seseorang yang telah berpasangan bahkan bisa menghambat karir atau bisnis seseorang jika memiliki pasangan yang kurang pengertian apalagi posesif.
Jadi untuk kamu yang memiliki teman-teman yang masih jomblo, jangan menghakimi mereka, sebab siapa tahu justru mereka lebih bahagia hidupnya dibanding kamu yang sudah berpasangan.***
