Pada 25 Desember 1991, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pemimpin Uni Soviet setelah melalui waktu berbulan-bulan mengawasi republik demi republik yang mendeklarasikan kemerdekaan.
Dirinya disalahkan oleh Rusia atas ledakan Uni Soviet pada tahun 1991 di mana beberapa republik mendeklarasikan kemerdekaan.
Bahkan mantan sekutunya meninggalkannya dan menjadikan Mikhail Gorbachev sebagai kambing hitam atas masalah negara.
Berbeda dengan dunia luar yang memberi pujian atas jasanya yang menyanjung Mikhail Gorbachev sebagai penyelamat yang memberikan kebebasan kepada jutaan warga Soviet.
Di balik itu semua, Mikhail Gorbachev mungkin memiliki dampak yang lebih besar pada paruh kedua abad ke-20 daripada tokoh politik lainnya.
"Saya melihat diri saya sebagai orang yang memulai reformasi yang diperlukan untuk negara dan untuk Eropa dan dunia," ujarnya dalam sebuah wawancara pada tahun 1992 oleh The Associated Press.
Wawancara itu dilakukan tidak lama setelah dia meninggalkan kantornya. Begini katanya kepada The Associated Press ketika ditanya apakah dirinya akan memulai semuanya lagi.
“Saya sering ditanya, apakah saya akan memulai semuanya lagi jika harus mengulanginya? Ya, memang dan dengan lebih ketekunan dan tekad," jelas peraih nobel perdamaian itu.