Warisan Budaya Ukraina Berhasil Diselamatkan Kurator, Ada Lukisan, Senjata Api Antik, dan Keramik Abad ke-17

- 19 Agustus 2022, 07:13 WIB
Ilustrasi - warisan budaya Ukraina diselamatkan kurator berupa lukisan, senjata api antik, dan keramik abad ke-17
Ilustrasi - warisan budaya Ukraina diselamatkan kurator berupa lukisan, senjata api antik, dan keramik abad ke-17 /Pexels/Ekaterina Astakhova

BERITASUKOHARJO.com – Seorang kurator berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkan warisan budaya Ukraina saat ia mengerti bahwa tentara Rusia sedang bergerak maju di wilayah Zaporizhzhia.

Dalam misi penyelamatannya itu, kurator tersebut membantu mengangkut sejumlah warisan budaya Ukraina yang merupakan koleksi museum ke dalam truk.

Di antara koleksi museum warisan budaya Ukraina yang diselamatkan kurator itu, terdapat lukisan yang mencapai satu ton, senjata api antik, dan keramik dari abad ke-17.

Seorang kurator itu bernama Natalya Chergik, ia dan timnya berhasil menyelamatkan warisan budaya Ukraina.

Baca Juga: Resep Sayur Tahu Tauge yang Enak dan Sehat, Cocok untuk Menu Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam

Ia adalah seorang kurator di museum Khortytsia. Di mana museum tersebut adalah sebuah kompleks sejarah dan budaya Zaporizhzhia Sich.

Museum itu terletak di timur laut pulau Khortytsia di Zaporizhzhia, lokasi tersebut adalah rekonstruksi benteng Cossack abad ke-16 sampai abad ke-18.

Museum indah yang bersejarah itu secara resmi dibuka pada tahun 2009, terlihat bangunan museum menyatu dengan pemandangan alam sekitarnya dan menjadi salah satu atraksi kota yang paling menarik.

Di balik misi penyelamatan itu, Natalya Chergik mengakui bahwa dirinya beserta tim sempat mengalami kesulitan saat akan melewati pos pemeriksaan.

“Bagian tersulit bagi kami adalah meyakinkan orang-orang di pos pemeriksaan untuk tidak menggeledah karya seni dan membiarkan truk lewat secepat mungkin.”

Dia juga membagikan pengalaman perjalanannya selama lima hari sejauh 1.000 kilometer atau 620 mil jauhnya.

“Kami berkendara 1.000 kilometer (620 mil) dalam lima hari. Perjalanannya sangat buruk, pesawat terbang di atas kami dan kami bahkan tidak tahu apakah itu orang Ukraina atau bukan,” kata Natalya.

Baca Juga: Resep Olahan Ayam ala Resto yang Cocok untuk Menu Harian, Hanya Pakai Bumbu Iris Saja

Maksym Ostapenko, Kepala Cagar Khortytsia menjelaskan bahwa lokasi cagar tersebut sebagai tempat suci bagi sejarah Ukraina.

Di dalamnya terdapat sejumlah peninggalan penting yang dirawat oleh para kurator. Ini adalah pusat budaya penting Ukraina.

Koleksi museum ini di antaranya, ada lusinan artefak bersejarah yang ditemukan selama penggalian arkeologi selama bertahun-tahun.

Ostapenko mengakui bahwa dirinya beserta tim telah merencanakan untuk melakukan evakuasi pada tahun 2014 silam, setelah ia tahu bahwa Krimea dianeksasi oleh pihak Rusia.

Ia menyebutkan bahwa para kurator telah menyusun daftar karya seni paling berharga yang perlu dievakuasi jika ada bahaya, tercatat ada sekitar 100 karya yang perlu dievakuasi terlebih dahulu.

Menurut pandangannya, warisan budaya tidak bisa dibangun kembali, mereka harus melakukan pencegahan.

“Warisan budaya tidak dapat dibangun kembali. Kami harus mengambil tindakan pencegahan,” kata Direktur Cagar Khortytsia itu.

Sejak awal invasi oleh Rusia, UNESCO telah mencatat sekitar 175 situs budaya Ukraina telah rusak.

Sedangkan Kementerian Kebudayaan Ukraina memperkirakan sekitar 100 museum dan 17.000 benda budaya di wilayah pendudukan.

Baca Juga: Resep Cemilan dari Roti Tawar dan Milo, Dijamin Super Enak, Lumer dan Bikin Ketagihan

Dilansir oleh BeritaSukoharjo.com dari laman Hurriyet Daily News pada 19 Agustus 2022, yang mengabarkan bahwa tim museum mulai melakukan evakuasi karya seni sejak 23 Februari 2022 lalu.

Evakuasi dilakukan selang dua hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidatonya yang menimbulkan kekhawatiran akan invasi.

Sedangkan di kota Vasylivka, Popov Manor House, di mana adalah sebuah museum neo-gotik abad ke-19 dirusak oleh penembakan pada awal Maret 2022.

Direktur museum, Anna Golovko mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha untuk melestarikan museum namun kelihatannya itu sangat sulit.

“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk melestarikan bangunan, tapi itu tetap sangat sulit. Begitu kami menutup jendela, itu akan diledakkan oleh penembakan lain,” kata Anna.

Tim museum tidak sempat melakukan evakuasi karya seni tersebut. Sehari setelah jatuhnya kota, Golovko mengatakan pasukan Rusia pergi ke museum untuk menjarahnya.

Adapun Natalya Chergik, dia kembali ke Zaporizhzhia setelah perjalanan panjangnya untuk mengambil karya seni untuk disimpan di bagian barat negara itu.

Dia mengatakan nasib warisan budaya Ukraina, khususnya di daerah-daerah pendudukan, adalah masalah yang "menyakitkan dan selalu ada" baginya.

“Jika kita tidak menyelamatkan warisan budaya kita, maka kemenangan Ukraina tidak akan berarti apa-apa.”***

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Sumber: Hurriyet Daily News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah