Tidak hanya sampai di situ, situs milik dua perusahaan manajemen acara juga dirusak. Namun, kedua situs tersebut sekarang sudah diperbaiki.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura juga menambahkan kalau organisasi-organisasi di Singapura disarankan untuk memperkuat sistem keamanan siber mereka, untuk mencegah dari kemungkinan serangan siber lainnya.
Ustadz Abdul Somad memang memiliki pendukung yang sangat banyak di Indonesia. Akun YouTubenya saat ini telah memiliki subscribers 2,7 juta orang. Akun Instagramnya pun juga diikuti oleh 6,5 juta orang.
Baca Juga: Utas Sewu Dino Jadi Film Layar Lebar, Netizen: Cerita Lebih Seram
Adapun pernyataan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Singapura menyatakan, “Somad telah dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura.”
Ditambahkan juga bahwa alasan Abdul Somad ke Singapura yaitu untuk kunjungan sosial, namun Pemerintah Singapura memandang hal itu secara serius, karena menurutnya ia adalah orang yang menganjurkan kekerasan dan mendukung ajaran ekstremis.
Salah satu ceramah Ustadz Abdul Somad yang dianggap ekstremis adalah ketika dia menyatakan kalau bom bunuh diri di konflik Palestina-Israel sebagai konteks yang sah dilakukan dan dianggap mati syahid.
Atau ketika Ustadz Abdul Somad membuat komentar yang merendahkan komunitas agama lain. Ketika dia menganggap salib orang Kristen sebagai tempat tinggal setan.***