Guna Memasok Listrik ke Eropa, Denmark dan Jerman Bakal Bangun Pusat Energi Angin di Laut Baltik

30 Agustus 2022, 13:17 WIB
Ilustrasi - Guna memasok listrik ke Eropa, Jerman dan Denmark akan bangun pusat energi angin di Laut Baltik /Pexels/P Hsuan Wang

BERITASUKOHARJO.com - Baru-baru ini pihak otoritas Denmark mengatakan bahwa akan meningkatkan tenaga angin di lepas pantai yang direncanakan untuk membantu Eropa dalam membatasi ketergantungannya pada gas Rusia.

Disebutkan bahwa proyek Denmark ini akan terkoneksi ke jaringan Jerman dan akan mampu memasok listrik ke 4,5 juta rumah di Eropa pada tahun 2030 mendatang.

Selain itu, pusat energi ini akan dihubungkan dengan kabel bawah laut sepanjang 470 kilometer yang akan membentang dari pulau Bornholm di Denmark ke Jerman utara melalui Laut Baltik.

Dilansir oleh BeritaSukoharjo.com dari Euro News pada Selasa, 30 Agustus 2022, Robert Habeck selaku Menteri Ekonomi dan Iklim Jerman menggambarkan bahwa proposal guna memasok listrik ke Eropa tersebut sebagai "proyek unggulan".

Baca Juga: Resep Tumis Buncis Tauge Telur, Menu Harian Sederhana yang Gurih dan Lezat

"Dengan proyek-proyek semacam itu di antara mitra Eropa, kami mencapai dua tujuan utama pada saat yang sama; keamanan energi Eropa dan netralitas iklim," kata Menteri Ekonomi dan Iklim Jerman itu.

Saat ini, Denmark dan Jerman telah memiliki kapasitas energi angin lepas pantai masing-masing sebesar 1,5 gigawatt dan 1 gigawatt.

Proyek ini disebutkan akan mampu meningkatkan kapasitas tenaga angin Denmark di Laut Baltik menjadi 3 gigawatt.

Di sisi lain, Dan Jørgensen, Menteri Energi Denmark mengatakan bahwa, “Kerjasama internasional lebih mendesak daripada sebelumnya untuk lebih mengurangi emisi gas rumah kaca dan membuat Eropa independen dari gas dan minyak Rusia.”

Pada hari Jumat, 26 Agustus 2022 lalu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan angin dari Laut Baltik dapat menghasilkan "lebih dari dua kali kapasitas terpasang semua pembangkit listrik tenaga batu bara Jerman."

Negara-negara Laut Baltik “perlu mengatur layar, bekerjasama, dan menetapkan arah untuk membuat kawasan kita lebih berkelanjutan, lebih tangguh, dan lebih aman,” kata Menteri Luar Negeri Jerman itu.

Baca Juga: Resep Tumis Pepaya Muda Ini Wajib Kamu Coba! Sederhana Menggugah Selera

Jerman melalui Kanselir Jerman yaitu Olaf Scholz mengatakan bahwa tetap berkomitmen untuk mengakhiri emisi gas rumah kaca di negara itu pada tahun 2045, sebelum negara industri besar lainnya.

Dalam rangka untuk memenuhi tujuan tersebut, pemerintah Jerman melalui Scholz mengatakan akan menutup pembangkit listrik tenaga batu bara yang diaktifkan kembali karena perang yang terjadi di Ukraina.

Hal ini juga akan mengakhiri impor minyak dan batu bara dari Rusia tahun ini, dan negara itu bertujuan untuk berhenti menggunakan gas Rusia sepenuhnya dalam dua tahun ke depan.

Proyek ini akan diumumkan Senin mendatang sehari sebelum pertemuan puncak energi di Kopenhagen.

Agenda pembahasan dalam pertemuan itu adalah cara-cara untuk "membuat kawasan Laut Baltik bebas dari energi Rusia dan pada saat yang sama membuka jalan bagi transisi hijau yang signifikan".***

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Sumber: Euro News

Tags

Terkini

Terpopuler