Baca Juga: SELAMAT! Denny Caknan Resmi Jadi Ayah, Begini Perjalanan Cintanya dengan sang Istri, Bella Bonita
Konsep Ketidaknyataan yang Ditawarkan
Film Hollow Man bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga sekaligus menjadi kisah peringatan fiksi ilmiah tentang aspek-aspek yang dapat dilakukan oleh seseorang dengan kemampuan lebih tanpa pengendalian diri yang kuat.
Dikutip BeritaSukoharjo.com dari laman sfgate, konsep tak kasatmata yang umumnya berperan sebagai bentuk visual dari kematian menjadi berbeda di pandangan Verhoeven.
Baginya, konsep ketidaknyataan tersebut merupakan metafora dengan kekuatan tertinggi.
Penggambaran invisible man oleh Wells dalam bukunya sebagai bentuk kekuatan iblis yang tidak tahu malu, membunuh tanpa mendapat hukuman, dan bahkan berencana mengambil alih dunia.
Baca Juga: Terbaru! Jadwal Pagelaran Barongsai di Solo Raya untuk Perayaan Imlek 2024
Berbeda dengan film Hollow Man, Sebastian Can sebagai invisible man tidak menunjukkan keinginannya dalam menguasai seluruh dunia. Ia secara umum hanya berbuat kriminal.
Film ini mengantarkan penonton masuk ke dalam konsep tentang ketidaknyataan dan kehilangan identitas.
Sebastian Caine tidak hanya tak kasatmata secara fisik, tetapi juga mengalami kekosongan emosional dan moral yang mendalam.