Dikutip BeritaSukoharjo.com dari laman screenrant, Paul Verhoeven memang telah berhasil menggabungkan genre fiksi ilmiah dan horor dengan baik.
Namun, ketika tokoh Sebastian (Kevin Bacon) menjadi tidak terlihat, film ini berubah menjadi film slasher yang agak klise.
Baca Juga: Mukjizat Isra Miraj: Wujud Buroq dari Segi Literatur dan Fisika Kuantum, Mahluk Berkecepatan Cahaya
Dalam Film Hollow Man, Paul Verhoeven telah mempertahankan inti dasar dari novel The Invisible Man, yaitu tentang seorang ilmuwan yang tengah berjuang dalam kondisi tak terlihat dan kisah romantis yang cukup rumit di dalamnya.
Namun, selain aspek yang telah disebutkan sebelumnya, film Hollow Man merupakan karya otentik dan memiliki kecenderungan pada kisah pembunuhan dramatis dibandingkan dengan pengembangan naratif tentang manusia tak terlihat.
Film Hollow Man juga kurang menunjukkan adanya resonansi tematik yang kerap ditemui dan menjadi ciri khas dari karya-karya Paul Verhoeven sebelumnya.
Dibandingkan dengan buku inspirasi dari film ini, Film Hollow Man cenderung memiliki kisah yang monoton. Hal ini cukup mengecewakan karena novel The Invisible Man memiliki cerita dan makna mendalam.
Sinopsis Film Hollow Man
Bercerita tentang seorang ilmuwan bernama Sebastian Caine yang tengah terobsesi pada pengembangan serumnya. Serum tersebut pada awalnya dibuat untuk tentara perang agar tubuh mereka menjadi tak terlihat.