"Mereka membuat keputusan dengan banyak pertimbangan serta pemikiran yang dalam untuk menanyakan catatan pendapatan dan saldo yang mereka miliki. Bukan karena adanya pihak luar. Selain itu. Xiumin, Chen dan Baekhyun selaku klien kami tidak berusaha menandatangani dan juga tidak menyelesaikan kontrak lain dengan pihak lain.” ucapnya menambahkan.
Ungkapan lain yang disampaikan oleh firma hukum, ”SM Entertainment merasa khawatir dengan catatan saldo dan pendapatan bocor ke pihak luar, sehingga memberi alasan bahwa artis dapat ‘meneliti’ catatan milik mereka sendiri tapi tidak boleh memiliki salinan dengan alasan apapun."
"Akan tetapi setelah berkonsultasi dengan orang yang profesional di luar seperti firma hukum tentang melihat dan mengambil catatan keuangan merupakan hak yang dimiliki oleh artis. Tidak ada undang-undang khusus yang menyatakan bahwa artis hanya boleh mengakses catatan keuangan sebagai pribadi," lanjutnya.
"Klausal yang ada dalam kontrak SM Entertainment hanya menyatakan bahwa setelah membaca dokumen, mereka bisa menolak secara resmi bagian yang tidak sesuai dari dokumen tersebut hingga 30 hari setelah akses diberikan," ungkap firma hukum tersebut.
Akibatnya firma hukum secara konsisten meminta akses salinan dari catatan keuangan yang ada milik klien kami, tapi SM Entertainment selalu menolak permintaan tersebut. Sehingga hal itu, menjadikan artis kami untuk memilih menghentikan kontrak eksklusif mereka sebagai dasar hukum dan kebenaran yang ada dari insiden ini.
Lalu mengenai tuduhan lain tentang SM Entertainment menggunakan status dan kekuatannya karena merupakan agensi yang berpengaruh sehingga memaksa artisnya masuk ke dalam ‘kontrak budak’. Ketiga anggota EXO itu tetap pada pernyataan yang sama.
Mereka menyebutkan SM melanggar hukum untuk memperoleh kesepakatan bisnis dengan menggunakan kekuasan dan status yang mereka miliki.