BERITASUKOHARJO.com - Film The Dark Tower yang rilis tahun 2017 kembali hadir melalui bioskop Trans TV 3 Februari 2024 pada pukul 21.30 WIB lalu.
The Dark Tower merupakan film yang disutradarai oleh Nikolaj Arcel, peraih dua penghargaan di Festival Film Internasional Berlin dan mendapat nominasi film di Academy Awards melalui film A Royal Affair.
Satu fakta menarik yang jarang diketahui adalah bahwa film The Dark Tower merupakan adaptasi dari seri buku epik karya Stephen King dengan judul yang sama.
Meskipun begitu, karya seni Cinematic Universe sebagai bentuk pengadaptasian film dari buku The Dark Tower series ini menuai kontroversi perdebatan di kalangan penggemarnya.
Dalam upayanya membawa karya sastra The Dark Tower ini ke layar lebar, para pembuat film tidak hanya berusaha menciptakan film seperti pada umumnya, melainkan menciptakan sebuah proyek ambisius yang menghubungkan beberapa dimensi dalam satu alur cerita kompleks.
Cross-Genre Exploration: Menembus Batas Antara Horor dan Western
Film The Dark Tower menawarkan pandangan unik ke dalam dunia film dengan mengeksplorasi perpaduan genre yang tidak lazim.
Film ini tidak hanya menggabungkan unsur-unsur gotik⏤genre horor yang khas dari karya Stephen King, tetapi juga memasukkan elemen American western ke dalam narasinya.
Bukan hanya sekadar adaptasi, film The Dark Tower merupakan sebuah proyek yang diatur dengan hati-hati untuk membangun sebuah Cinematic Universe.
Jika diperhatikan dalam film tersebut terdapat easter eggs yang berhubungan dengan karya Stephen King lainnya.
Dilansir BeritaSukoharjo.com dari Hollywoodreporter, terdapat 10 easter eggs yang dapat ditemukan dalam filmnya, yaitu The Shining, It, Misery, The Shawshank Redemption, 1408, Children of the Corn, Cujo, Mr. Mercedes, dan Christine.
Kritik dan Apresiasi film The Dark Tower
Tanggapan terhadap film The Dark Tower sangat bervariasi. Beberapa di antaranya mengapresiasi ambisi film ini dalam menggambarkan dimensi-dimensi alternatif dan pertarungan kejam antara sang pahlawan dan penjahat.
Dikutip dari salah satu akun X/Twitter bernama @Dslow***, ia menuliskan apresiasi positifnya terhadap film tersebut sebagai penggemar versi bukunya.
“Sebagai penggemar buku The Dark Tower, saya sangat menikmati film The Dark Tower, dan Idris Elba sebagai Roland adalah salah satu pemeran terbaik yang pernah saya lihat dalam adaptasi buku,” tulisnya pada 30 Januari 2024.
Seperti tipikal film yang diangkat dari sebuah buku pada umumnya, beberapa penonton menganggap film The Dark Tower tidak sebanding dengan series buku. Meskipun film lainnya terkadang lebih memikat dibanding versi bukunya
Salah satunya disampaikan oleh akun Twitter/X @AbakiB****, ia mengomentari sebuah tweet bertuliskan, “Apakah Anda fans dari Stephen King?” dan mengaku lebih menyukai film adaptasi buku Stephen King. Namun, baginya film The Dark Tower cukup mengecewakan.
“Jujur (saya) lebih banyak (menyukai) film daripada bukunya. Kecuali (film) ‘It’ dan ‘Dark Tower’. Buku ‘It’ benar-benar luar biasa dan film DT (Dark Tower) agak kurang memuaskan,” tulisnya.
Penonton lain menjelaskan kekecewaannya terhadap film The Dark Tower melalui akun Twitter/X @FalseYh****
Menurutnya, kegagalan film adaptasi buku tersebut diakibatkan ketidakpahaman sutradara terhadap intisari dari buku serinya.
“Film The Dark Tower salah satu contohnya. Sebuah seri buku fenomenal yang adaptasinya gagal karena sutradara tidak memahami ceritanya dan menambahkan terlalu banyak ide pribadinya (ke dalam film tersebut,” ujarnya melalui cuitan yang ia posting.
Terlepas dari pendapat pro dan kontra, film The Dark Tower menawarkan sesuatu yang berbeda dan menciptakan ruang diskusi yang menarik di kalangan pecinta film dan penggemar karya Stephen King.***