BERITASUKOHARJO.com - Baru-baru ini sedang trending di media sosial, terutama TikTok, curhatan Magdalena, YouTuber sekaligus food blogger yang merasa tidak dihargai oleh pemilik salah satu tempat makan.
Curhatannya itu disampaikan di podcast YouTube Samuel Christ. Saat ditelusuri oleh BeritaSukoharjo.com, podcast tersebut sudah tidak ada lagi.
Namun, potongan video saat Magdalena curhat itu sudah tersebar di media sosial, bahkan diunggah oleh banyak netizen di akun medsos mereka masing-masing.
Dalam potongan video tersebut, food blogger ini mengatakan dia mengalami kejadian yang tidak menyenangkan pada tahun 2022.
Saat itu dia bermaksud ingin membuat konten review makanan di sebuah tempat makan, tapi pemiliknya menolak, meskipun dia telah memamerkan jumlah followers dia yang banyak di YouTube dan akun Instagram.
Malah pemilik tempat makan mengatakan bahwa ini bisnis, dia bakal dapat apa?
“Pak ini nilainya tidak ternilai lho, dalam hati kalau misalkan lo disuruh bayar gw, bisa bayar berapa? Gitu, kan?" jelasnya, dikutip dari podcast Samuel Christ pada Rabu, 5 April 2023.
"Itu sering banget, aku tuh masih sering dipandang sebelah mata banget. Apalagi teman-teman aku yang followers-nya lebih kecil."
Curhatannya ini sontak membuat netizen heboh dan mengkritik sikap perempuan yang biasa dipanggil Magda ini.
Menurut netizen, tidak sepantasnya food blogger minta gratisan dan pamer followers, walaupun jumlah followers-nya di Instagram mencapai 2,4 juta dan 4,2 juta di YouTube.
Bahkan Bintang Emon yang merupakan salah satu selebgram centang biru ikut bersuara di Twitter-nya memberikan tanggapan terhadap sikap Magdalena ini.
“Walaupun mungkin konteksnya bukan minta gratisan ya, tapi nunjukin followers saya segini udah cukup funny lho,” sindirnya dalam sebuah tweet di akun @haduhaduh.
Bahkan selebgram centang biru lainnya, Agnes Jennifer, mengatakan di akun TikTok-nya @agnes_jennifer bahwa sah-sah saja jika food blogger datang ke restoran kemudian mengatakan dia punya followers segini, ingin mereview makanan, dan minta makanan yang di-review gratis.
Namun, jika pemilik restoran menolak dan tidak mau memberikan makanan yang di-review gratis, maka food blogger itu harus bayar karena yang butuh adalah pihak food blogger-nya.
“Jika loe datang ke suatu restoran dan pingin me-review makanan tersebut berarti loe yang butuh restoran tersebut biar loe ada konten, ya kan? Kalau gak loe gak ada konten," jelasnya.
"Ibaratnya lo butuh me-review makanan yang dia punya agar loe punya konten untuk diupload."
Menurut Agnes, jika food blogger yang butuh, maka harus membayar makanan yang ingin di-review.
Lain cerita jika pihak restoran yang menghubungi food blogger duluan dan minta dia me-review makanannya, maka food blogger-lah yang harus dibayar karena pihak restoran yang butuh, kata Agnes lagi.
Sampai saat ini belum ada sanggahan atau tanggapan dari pihak Magdalena terhadap pernyataan netizen ini.***