BERITASUKOHARJO.com - Kelas menengah adalah kelompok masyarakat yang berada antara kelas atas dan bawah.
Umumnya, kelas menengah dipandang sebagai kelas yang semestinya sehat dan terukur, termasuk sehat dalam masalah pendidikan dan keuangan.
Adapun kelas menengah memiliki latar belakang pendidikan dan literasi keuangan yang semestinya cukup baik.
Namun, ternyata anggapan ini tidak selalu benar karena kebiasaan buruk dalam keuangan yang dilakukan kelas menengah justru bisa membuat bangkrut.
Baca Juga: Ditanya Gen Z Soal Pilihan Nikah Dulu atau Mapan Dulu, Tom Lembong: Nikah Dulu, dong, Serius!
Tak sedikit kelas menengah anjlok jadi kelas rendah karena salah manajemen keuangan. Jadi, bisa dipastikan bahwa kondisi keuangan seseorang tidak selalu dipengaruhi oleh latar belakang ilmu pendidikan yang baik.
Begitu juga dengan kecukupan informasi yang dimilikinya. Faktanya, orang-orang kelas menengah yang dianggap pendidikan cukup tinggi banyak juga yang bangkrut.
Betapa banyak orang-orang berpendidikan yang terjebak investasi bodong. Mereka sudah habis-habisan mengeluarkan tabungan, tapi hasilnya nol besar.
Kemudian, ada juga orang-orang dengan berpenghasilan tetap yang dikejar-kejar rentenir dari pinjaman yang dipinjam secara online. Mereka bahkan tidak malu meminjam uang pada orang lain demi membayar utang.