Simak Kisah Rully Si Peternak Ulat Jerman asal Sukabumi, Meskipun Bikin Geli Tapi Cuannya Bikin Ngiri

- 28 Februari 2023, 22:06 WIB
Kisah Rully, peternak ulat jerman asal Sukabumi dengan cuan banyak
Kisah Rully, peternak ulat jerman asal Sukabumi dengan cuan banyak /Tangkapan layar YouTube TRANS7 OFFICIAL

“Dulu saya mulai dengan 12 box dari 1000 indukan ekor kumbang, kemudian minggu depannya lagi saya menambah 12 box lagi, begitupun pada minggu-minggu berikutnya,” ucap Rully.

Baca Juga: Hasilnya Sampai 50 pcs! Resep Kue Lapis Coklat Anti Gagal Lembut Kenyal, Cocok Jadi Ide Jualan yang Ekonomis

Saat menjalankan usahanya, Rully sangat menjaga kualitas ulat jerman yang dihasilkan dengan sejumlah metode. Pertama, proses pembibitan yang memanfaatkan serbuk gergaji kayu sebagai wadah untuk indukan ulat jerman bertelur. Penggunaan bahan ini diklaim lebih ekonomis dan mudah didapatkan.

Perubahan ulat jerman menjadi indukan memerlukan waktu sekitar 6 bulan. Ciri indukan yaitu berwarna hitam pekat dan berukuran 1 - 2 cm. Rully mengaku saat pembibitan, faktor genetik paling vital, karena makin bagus indukannya maka hasil ulat jermannya pun makin bagus sehingga tahap penyortiran sangat penting.

Produktivitas indukan ulat jerman ini cukup tinggi yaitu mencapai 250 telur tiap minggu, di sisi lain untuk usia indukan mampu bertahan sampai berusia 1 tahun lebih.

Ulat jerman yang berumur 1 minggu ini sudah bisa diberi makan, dengan kombinasi sayuran seperti labu siam sebagai makanan dan minuman si ulat jerman.

Baca Juga: Resep Tahu Bakso, Cemilan Gurih nan Praktis­, Bisa Jadi Ide Jualan Frozen Food

Proses panen ulat dihitung selama 3 bulan, dalam kurun waktu panen 10 hari sekali. Proses panen yaitu dengan cara mengambil bibitan ulat berusia 3 bulan kemudian dimasukkan ke dalam ayakan untuk memisahkan ulat jerman dengan serbuk gergajinya.

Dalam waktu 1 bulan, Rully bisa panen 3 kali yang mencapai 100 kg ulat jerman per sekali panen. Adapun harga jualnya yaitu Rp30 ribu per kilo. Oleh karena itu, jika dihitung, panen 3 bulan sebanyak 900 kg dikali harga jualnya Rp30 ribu, maka omzet yang bisa didapat Rp27 juta.

Rully menyampaikan tips, “Pertama, untuk bisnis ulat jerman dimulai dengan belajar, seperti pahami cara perawatan dan marketnya. Kedua mulai berternak dengan kapasitas diri sendiri”. Rully mementingkan kualitas ulat jerman yang dijualnya sehingga pemasarannya dari mulut ke mulut.***

Halaman:

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x