Tidak Lagi Bergantung Pada Pulau Bali, Ini Penyebab Sektor Pariwisata Indonesia Harus Ditransformasi

- 6 April 2023, 16:54 WIB
Ilustrasi - bukan lagi Pulau Bali, simak penyebab harus adanya transformasi di sektor pariwisata Indonesia
Ilustrasi - bukan lagi Pulau Bali, simak penyebab harus adanya transformasi di sektor pariwisata Indonesia /Pexels/Timur Kozmenko

BERITASUKOHARJO.com - Indonesia mencoba untuk tidak lagi bergantung pada Pulau Bali karena banyak sektor pariwisata yang sama-sama berpotensi dan wajib dilakukan transformasi. Apa penyebab pastinya?

Pulau Bali tidak lagi ditetapkan sebagai tujuan utama pariwisata karena beberapa sektor dan tempat lain sedang ada dalam tahap transformasi sebagai upaya agar tidak bergantung pada satu wilayah saja.

Pemerintah Indonesia akan berinvestasi untuk infrastruktur pada lima wilayah pariwisata yang ditransformasi dan meningkatkan promosi sektor pariwisata tersebut tanpa bergantung pada Pulau Bali.

Dilansir dari Nikkei Asia oleh BeritaSukoharjo.com pada Rabu, 5 April 2023, bahwa selama ini, Indonesia cenderung bergantung di Pulau Bali, maka membuka sektor pariwisata lain yang ditransformasi dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Bolu Pisang Kukus Paling Mudah, Cuma Pakai Takaran Sendok, Sudah Jadi Cemilan Buka Puasa

Program ini bertujuan untuk membuka banyak pilihan kepada wisatawan terutama dari negara asing untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata.

Salah satu wisata yang ditransformasi adalah Labuan Bajo karena kualitas bandara, jalan, dan hotelnya jauh lebih buruk dari pada fasilitas pariwisata yang ada di Pulau Bali.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi akan menganggarkan investasi kepada pariwisata termasuk Labuan Bajo untuk mendukung beberapa tempat yang berpotensi.

Karena Indonesia juga mendapatkan giliran untuk menjadi tuan rumah KTT ASEAN, rencananya Labuan Bajo akan menjadi tempat pertemuan puncak di bulan Mei.

Baca Juga: IDE USAHA LEBARAN 2023! Resep Kue Kering Batang Bambu, Unik Tapi Enak, Peluang Bisnis Belum Banyak yang Jual

Meskipun 20 tahun yang lalu, Indonesia sempat berencana untuk mengadakan acara kepresidenan sebagai tuan rumah di Labuan Bajo, tapi keamanan dan infrastruktur belum cukup baik.

Selain Labuan Bajo, pariwisata lain yang akan diperhatikan adalah Danau Toba, Yogyakarta, Mandalika, dan Likupang yang digabung dalam istilah ‘Super Priotitas’.

Pemerintah berencana untuk membuat anggaran Rp18,9 triliun untuk proyek infrastruktur, promosi serta pelatihan pada lima destinasi untuk tahun 2020 sampai 2024.

Adanya kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu langkah pemulihan dari lesunya perekonomian sektor pariwisata saat pandemi Covid-19 lalu.

Baca Juga: ANTI GAGAL! Resep Prol Tape Singkong yang Manis dan Lembut untuk Takjil Buka Puasa, Nikmati dengan Teh Hangat

Indonesia masih dianggap belum berhasil untuk memanfaatkan wilayah sumber daya alamnya yang luas dan beragam di seluruh penjuru karena hanya bergentung pada Pulau Bali.

Pada tahun 2019, 40% dari 16,1 juta wisatawan asing lebih memilih berkunjung ke Pulau Bali dari pada ke pulau dan tempat lainnya.

Bahkan, Pulau Bali menjadi penyumbang cadangan devisa negara dari sektor pariwisata sampai 40%.

World Travel & Tourism Council telah melakukan survei dan menunjukan bahwa sektor pariwisata Indoensia telah berkontribusi terhadap produk domestik bruto sebanyak 5,6% di tahun 2019.

Baca Juga: Tak Lagi Pakai Nama Panggung ‘Lee Ji Eun’ sebagai Aktris, IU Berikan Alasan Mengejutkan Ini!

Hasil tersebut lebih kecil dari pada negara Thailand yang mengantongi angka 20,3% dan Vietnam pada nilai 7% saja.

Sedangkan, selama pandemi Covid-19, wisatawan asing ke Indonesia menurun lebih dari 90% pada tahun 2021 meskipun lebih parah pada tahun 2019.

Banyak analisis memprediksi bahwa pariwisata di seluruh dunia akan sulit kembali ke tingkat pra-pandemi.

Oleh sebab itu, Indonesia berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada satu wilayah wisata yaitu Pulau Bali.***

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x