SUKOHARJOUPDATE - Awalnya, salah seorang warga Dukuh Karangkendal, Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah mengajak warga sekitar untuk beramai-ramai menanam pohon kelengkeng. Namun karena banyak yang tidak berminat, ia akhirnya menanam sendiri di lahannya.
Namun siapa sangka, kini justru membuahkan hasil yang lumayan banyak dan bisa mendongkrak perekonomian. Tidak itu saja, Desa Bengking kini menjadi salah satu desa agrowisata petik kelengkeng sendiri. Semua itu berkat kegigihan Muhammad Wiji Supriyono (36 tahun), yang tidak pernah lelah mengedukasi warga.
"Sekarang hampir semua warga di sini mempunyai paling tidak satu pohon kelengkeng di pekarangan rumahnya. Yang mempunyai lebih sari satu juga banyak," jelas Supri saat ditemui di rumahnya baru-baru ini.
Baca Juga: Basmi Hama Tikus Secara Alami, Kapolres Sukoharjo Dorong Petani Pelihara Burung Hantu Tyto Alba
Seribu pohon kelengkeng tersebut, berasal dari Kelompok Tani Hutan Sarana Makmur (KTHSM) yang dibagi-bagikan kepada warga untuk dirawat dengan baik, hingga berbuah. Usia pohon tersebut kini sudah 2 tahun dan mulai berbuah. Bulan Pebruari - Maret 2022, Desa Bengking sudah mengawali panen raya buah kelengkeng ini.
Selain agrowisata petik buah kelengkeng sendiri, KTHSM juga menawarkan paket wisata lainnya.
Ada paket wisata tanam sendiri dengan biaya Rp5.000 per orang. Jenis tanaman yang mau ditanam bisa meminta kepada pengelola. Ada pula paket UMKM dengan harga paket Rp7.000 per orang. Dengan paket ini, pengunjung bisa melihat dan merasakan langsung hasil olahan UMKM di desa setempat yaitu mengolah snack tortilla jagung.
Baca Juga: Fokus Vaksinasi Anak, DKK Sukoharjo Tunda Pemberian Vaksin Booster untuk Lansia dan Kelompok RentanF