Berwisata ke Gunung Bromo, Cocok untuk Penggemar Wisata Alam

12 September 2022, 15:17 WIB
Inilah 6 wisata eksotis di Gunung Bromo hits dan autentik/Instagram/@gunungbromo/ /

BERITASUKOHARJO.com - Kamu penggemar wisata alam? atau kamu membutuhkan healing? Berwisatalah ke Gunung Bromo.

Bagaimana caranya berwisata ke Gunung Bromo? Apa yang bisa kamu lakukan di sana?  Baca terus sampai tuntas.

Gunung Bromo masuk dalam beberapa kabupaten. Sisi utaranya masuk wilayah kabupaten Probolinggo dan Pasuruan. Sisi selatan masuk kabupaten Lumajang dan Malang.

Di kawasan wisata Gunung Bromo ada beberapa tempat yang bisa kamu pakai menginap dan kamu kunjungi.

Di sisi utara ada Sukapura. Jaraknya dari Surabaya sekitar 114 km.  dari jalan raya Pasuruan – Probolinggo kamu belok kanan di pertigaan Tongas.

Baca Juga: Tak Perlu Ribet, Masak Tempe dengan Resep Sederhana Ini Bakal Buat Boros Nasi

Dari Tongas jalan naik terus sampai Sukapura sepanjang sekitar 21 km. di Sukapura kamu bisa menemukan beberapa penginapan dalam berbagai kelas.

Jarak Sukapura ke puncak Gunung Bromo sekitar 15 km. Jadi tempat ini cukup ideal untuk menginap. Suhu udaranya tidak terlalu dingin.

Kalau kamu tahan dingin dan ingin menginap di dekat puncak Bromo bisa juga. Dari Sukapura kamu naik terus sampai ke desa Cemoro Lawang. Di sana juga banyak tersedia penginapan dari berbagai kelas. 

Dari sana kamu bisa melihat keindahan kaldera (lautan pasir) dan puncak Gunung Bromo di kejauhan. Pemandangannya sangat menakjubkan.

Selain kedua tempat itu ada lagi tempat menginap, yaitu di desa Tosari. Tempat ini cocok kalau kamu datang dari arah Malang. Sebab lebih dekat. Suhunya cukup dingin, tapi tidak sedingin di puncaknya.

Jarak Tosari ke puncak Gunung Bromo hanya sekitar 6  km.  Meskipun dekat medannya berat karena jalan naik turun dan berbelok belok tajam.

Baca Juga: Jangan Cuma Diceplok, Sulap Telur Jadi Seperti Kulit Ayam Krispi ala KFC, Cemilan 3 Bahan Dijual Untung Banyak

Karena itu dari Tosari, Sukapura maupun Cemoro Lawang sebaiknya kamu naik jip. Banyak sekali persewaan jip di sana. Kamu gampang sekali menemukannya.  Harganya tergantung ramainya pengunjung.

Dari tiga tempat itu dengan naik jip para pengunjung biasanya berangkat jam 2 atau 3 pagi.  Pengunjung pertama kali menuju ke puncak  Penanjakan 1. 

Inilah titik tertinggi di Gunung Bromo. Di sana disediakan tempat duduk dari semen.  Di sanalah biasanya para wisatawan menunggu dan menikmati matahari terbit.

Di sana juga ada tempat solat. Jadi muslim bisa solat subuh di situ. Tapi kamu harus tahan dingin karena air wudhu rasanya sedingin es. Maklum suhu di situ bisa turun sampai 10 derajat Celcius.

Kalau kamu tidak tahan dingin kamu bisa menunggu matahari terbit sembari makan pisang goreng dan ngopi di warung warung di dekatnya.

Nanti menjelang jam 5.30 kamu datang lagi ke tempat yang disediakan untuk mengamati sunrise.

Baca Juga: Telur, Mie Instan, dan Sosis Bisa Jadi Cemilan Enak yang Bikin Ketagihan, Resep yang Anak-Anak Suka

Ketika cuaca cerah pemandangan matahari terbit sungguh sangat menakjubkan. Setelah terang benderang kamu bisa melihat puncak Gunung Semeru di kejauhan.

Sekitar jam 6-6.30 kamu sebaiknya turun. Oh ya , jip tadi berhenti di suatu tempat sebelum puncak Penanjakan. Sebelum kamu turun tadi jangan lupa nomor mobilnya kamu potret dan tanyakan nama sopirnya.

Setelah turun dari sana jip akan turun menuju ke lautan pasir alias kaldera. Di tengah kaldera itu terdapat kawah Bromo dan gunung kecil yang disebut Gunung Batok. Jip akan berhenti di sana lalu kamu jalan kaki menuju puncak Bromo. 

Jaraknya sekitar 1 km saja tapi lumayan berat juga jalan kaki di lautan pasir. Selain jalan kaki kamu bisa naik kuda. Ada tukang kuda yang akan menuntun kudanya sampai di bawah tangga.

Ya, ada tangga untuk naik ke puncak Bromo. Hati hati a karena tangga itu licin lantaran banyak pasir. Lagian sempit.

Kamu akan sampai ke bibir kawah. Pastikan kamu tidak takut ketinggian. Karena kalau kamu takut ketinggian akan merasa sangat tidak nyaman. Kondisi fisikmu juga harus bugar.

Baca Juga: Mantap Banget Santan dan Gula Merah Diolah Begini, Jadi Cemilan Legit Super Lembut, Enaknya Bikin Lupa Diri!

Pemandangan disana juga sangat menakjubkan. Kamu akan sangat menikmati jika kamu seorang pecinta alam dan pecinta wisata alam.

Biasanya para wisatawan berada di sana sekitar satu jam sampai satu setengah jam. Setelah itu kembali lagi ke jip. Kemudian jip akan mengantarmu pulang ke penginapan.

Kalau kamu menginap di Cemoro Lawang kamu bisa menikmati pemandangan ini dari bibir kaldera.  Karena puncak Bromo dan Gunung Batok itu ada di tengah kaldera.

Sedangkan kaldera itu ada di dasar cekungan. Jadi seperti berada di tengah mangkok dan Cemoro Lawang ada di bibir mangkok itu.     

Oh ya, harga tiket masuk kawasan Gunung Bromo untuk wisatawan Nusantara di hari biasa IDR 29.000. Sedangkan di hari libur IDR 34.000. Sedangkan wisman harus membayar IDR 220.000 pada hari biasa dan IDR 320.000 pada weekend.

Alternatif tempat untuk mengamati matahari terbit adalah Bukit KingKong dan Bukit Cinta. Keduanya tidak jauh dari Penanjakan.  Kedua tempat ini dipakai di musim ramai.

Baca Juga: Raih Omzet Jutaan dengan Mengolah Tahu Jadi Cemilan Renyah dan Praktis, Enaknya Kebangetan

Ketika banyak sekali pengunjung memadati kawasan ini, jip sulit naik sampai ke Penanjakan. Maka kamu bisa menikmati pemandangan di kedua tempat ini.

Biasanya wisatawan hanya menginap semalam di sana. Tapi kalau kamu ingin meditasi, menikmati alam atau healing, maka kamu bisa tinggal lebih lama.

Jangan khawatir dengan penginapan, makanan, minuman dan transportasi. Semua banyak di sana.

Itulah sekilas tentang wisata ala ke Gunung Bromo. Kalau kamu pecinta alam dan penggemar wisata alam, jangan lewatkan kunjunan ke Gunung Bromo.

***

Editor: Klara Delviyana

Sumber: disporaparbud.probolinggokab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler