Simbul Surya Majapahit Dalam Mimpi Penerawang Gaib Di Gunung Taruwongso

8 Maret 2022, 23:38 WIB
pengalaman gaib peziarah di Gunung Taruwongso /sukoharjoupdate/Herry Honggo

SUKOHARJOUPDATE – Pengalaman mimpi mistis Cahyo (44), warga Sukoharjo yang gemar melakukan olah spiritual dan terawangan dimensi gaib itu mengisahkan, ketika dia melakukan olah spiritual di Gunung Taruwongso yang berlokasi di Dusun Tengklik, Desa Watu Bonang, Sukoharjo, Jawa Tengah Saat itu mendapat pengalaman yang luar biasa.

Pada malam kedua, diakhir tawasulnya ia tertidur dan bermimpi ditemui seorang kakek yang berambut dan berpakain serba putih, memberikan simbol Surya Majapahit atau Wilwatikta.

Secara harfiah bermakna tentang asal usul Raden Joko Balora yang merupakan Putra Majapahit. Seorang “ksatriya pinandita sinisihan wahyu suci“. Dia seorang bangsawan yang tertuntun membawakan ayat ayatullah di sekeliling Gunung taruwongso.

Baca Juga: Jalur Pendakian Candi Cetho diyakini Gerbang Gaib Menuju Puncak Lawu (1)

Setelah terbangun, Cahyo mengaku sangat tenang dan sejuk sekali hatinya, ketika berjalan menapi Gunung Taruwongso, untuk mencari tempat sesuai dengan mimpinya bertemu dengan kakek yang mengenakan pakaian serba putih tadi malam.

Kakek itu selain memberi simbul Surya Majapahit kendi dengan tulisan angka 49. Sesampai dipuncak gunung dia merenung, beristigfar dan bertasbih menjelang pukul 06.30 WIB.

“Saya mulai menaiki tangga menju puncak gunung. Entah kenapa saat melangkah tersebut, saya seperti tergerak untuk menghitung anak tangga sesuai iringan langkah kaki,” ceritanya.

Baca Juga: Pelintasan Candi Cetho Jalur Misteri Menuju Pasar Setan di Lereng Gunung Lawu (2)

Sambil menambahkan, sesampai di anak tangga ke-45, ia berhenti dan terperanjat, karena saat memandang ke atas hanya tersisa 4 anak tangga lagi. Berarti terjawab makna angka 49 yang ada dalam mimpinya itu.

Kendati begitu, angka 49 masih terngiang dan terpikir dalam pikirannya. Seperti ada yang menuntun, ia langsung membuka Al-Quran langsung membuka Surah ke-49, QS Al Hujurat.

Setelah dibaca, ayat pertama membuatnya terdecak kagum, yang artinya ‘Wahai orang orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan rasulnya.dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Mendengar Dan
Maha Mengetahui.

Baca Juga: Lama Ditutup Karena Pandemi, Pasar Wisata Mbatok Lereng Gunung Lawu Karanganyar Segera Dibuka

Jika dirunut dengan asbabul nuzul, ternyata Al-hujurat mengatur bagaimana manusia, untuk selalu taat kepada perintah sang pencipta. Mengikuti Syariat Rasulullah dan mengimaninya, serta mengatur bagaimana manusia menghargai sesama. Kesimpulan dari pengalaman tersebut,adalah belajar memahami perintah Sang Pencipta, sunah rasulnya dan berbaik diri dengan ucapannya. “ Sehingga lidah kita tidak melukai” ujarnya menutup pengalaman gaibnya. ***

Editor: Bramantyo

Tags

Terkini

Terpopuler