Selain itu, ada pementasan kolosal dari Kemantren Langen Projo Puro Mangkunegaran, persembahan dari Kawedanan Panti Budoyo kolaborasi Langen Projo dengan Pisinaon Dalang Mangkunegaran.
Pertunjukan kolosal ini menceritakan dan memvisualisasikan lakon berjudul Jumenengan Wibisono, kolaborasi pertunjukan wayang kulit dengan Tari Wireng Kethek.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPAA), Mangkunegara X, Bhre Candrahutomo Sudjiwo bersyukur atas perjalanan Puro Mangkunegaran hingga saat ini, di usia ke-266 tahun.
Menurutnya, hadirnya para seniman dari kelompok seni adalah hal yang baru. Namun, spiritnya tetap sama sebagai ungkapan rasa syukur.
“266 tahun adalah waktu yang sangat panjang, kita sudah tua tapi tetap awet muda.
Hari ini dan seterusnya Mangkunegaran masih ada dengan tujuan melestarikan dan mengembangkan warisan budaya," kata KGPAA Mangkunegara X, seperti dilansir BeritaSukoharjo.com dari live streaming di YouTube Praja Mangkunegaran.
Ditambahkan, Puro Mangkunegaran bersama lembaga pendidikan, pemerintahan, swasta, semakin kuat dengan apa yang dicapai hingga saat ini merupakan usaha bersama.
“Apa yang jadi keberhasilan adalah milik kita bersama. Apa yang telah kita lakukan, sejak jumenengan satu tahun lalu ini adalah awal,” ungkapnya.