Seorang Pemuda di Gondangrejo Karanganyar Meninggal Saat Ikut Test Kenaikan Sabuk Silat

- 19 Desember 2021, 20:49 WIB
Ilustrasi silat
Ilustrasi silat /PRFM

SUKOHARJOUPDATE - Seorang pemuda bernama Feri noval ariyanto (16) warga Dukuh Tuban Kidul Rt.01 Rw. 05 desa Tuban, Gondangrejo, Karanganyar meninggal dunia pada saat latihan Pencak Silat.

Informasi yang berhasil dihimpun, korban meninggal sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, korban tengah mengikuti test kenaikan sabuk yang digelar di lapangan di dukuh Wonorejo Kidul Desa Tuban, Gondangrejo, Karanganyar.

Kapolres Karanganyar AKBP Muhammad Syafi Maulla melalui Kasi Humas Iptu Agung Purwoko saat dikonfirmasi membenarkan ada siswa pencak silat yang meninggal dunia.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Serta 9 Kepala Daerah Terpilih Penerima Anugerah Kebudayaan PWI

"Benar, korban meninggal saat mengikuti test kenaikan sabuk,"papar Agung, Minggu 19 Desember 2021.

Menurut Agung, dari keterangan salah satu saksi yang juga teman korban, Gilang Wibowo (16), warga sentulan RT 02/02.02 Desa Sentulan, Kalijambe, Sragen, Sekira pukul 8.00 WIB, korban datang ke lokasi tes kenaikan sabuk di lapangan dukuh Wonorejoonorejo Kidul Desa Tuban, Gondangrejo.

"Saksi melihat korban dalam keadaan sehat. Saksi sempat bertanya kepada korban tentang kondisi kesehatannya. Dan korban menjawab sehat,"jelas.

Baca Juga: Banjir Surut, Warga Siberut Utara Berbondong-bondong Balik Kerumah

Kemudian ujian test kenaikan sabuk itupun digelar hingga pukul 11.00 WIB. Kemudian korban dan Perserta lainnya beristirahat istirahat sambil menunggu adzan sholat duhur.

"Sekira pukul 12. 00 WIB, saat Wudhu, saksi sempat melihat korban. Saat itu, saksi melihat tingkah laku Feri tidak seperti biasa. Saksi pun kembali bertanya pada korban. Dan korban pun menjawab bila dirinya dalam kondisi baik-baik saja,"terangnya.

Karena dijawab korban kalau dirinya dalam keadaan baik-baik saja, saksi pun beraktifitas seperti biasa. Bahkan saksi sempat meminta tolong pada rekannya itu untuk mengantar makanan ke masjid.

Baca Juga: Jerman Masukkan Inggris ke dalam Daftar Beresiko Tinggi Omicron, Berikut Upaya Negara Eropa Cegah Penyebaran

Setalah itu, saksi memberikan makan pada korban. Dan mereka pun makan bersama. Namun saat makan dan minum, korban mengeluh mual. Karena khawatir terhadap kondisi korban, maka korbanpun langsung dilarikan ke Puskesmas. Namun sayangnya, nyawa korban sudah tak tertolong lagi.

"Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh Puskesmas Gndangrejo tidak ditemukan tanda tanda kekerasan," jelasnya. ***

Editor: Bramantyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah