Network
SUKOHARJOUPDATE - Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah tujuh Jawa Tengah, Suranto sampaikan belum semua sekolah jenjang menengah mulai melaksanakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) terbatas. Dalam minggu ini masih dilaksanakan verifikasi oleh Satgas Covid-19.
"Dari 31 SMA, masih ada 4 sekolah yang belum melaksanakan PTM. Kemudian dari 17 SLB, baru 2 yang memulai simulasi PTM, atau masih 15 yang belum menggelar PTM," jelasnya Kamis, 4 November 2021.
Ditambahkan Suranto pemerintah provinsi hanya mengijinkan kapasitas PTM sebesar 30% saja dari total siswa. Hal tersebut untuk mengantisipasi munculnya lonjakan Covid-19 di klaster sekolah.
“Kementerian kebudayaan dan Kemendikbud mengijinkan PTM bisa 50%, tetapi provinsi Jawa Tengah memiliki patokan dalam rangka kehati-hatian dan kewaspadaan sehingga untuk PTM saat ini masih diberlakukan 30%,” ucap Suratno.
PTM memang dibutuhkan kehati-hatian agar jangan sampai ada kasus terpapar Covid 19 di Sekolah. Apalagi untuk SLB dengan berbagai macam kondisi peserta didik yang berkebutuhan khusus.
"Dibutuhkan kesiapan sekolah. Dinas Pendidikan bersama Satgas Covid 19 Solo harus melakukan assessment ke sekolah untuk memastikan sarana dan prasarana protokol kesehatan," jelas dia.
Menurut Suratno pekan ini tengah dilakukan verifikasi oleh Satgas Covid 19 diharapkan minggu depan sudah ada SLB yang bisa melaksanakan simulasi PTM.
"SLB belum karena memang masuk tahap berikutnya (vefikasi)," imbuhnya.
Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa berharap agar semua sekolah baik SMA, SMK, SLB Negeri dan swasta yang belum melaksanakan PTM segera mengajukan assessment kepada Pemkot Surakarta.
"Terlebih untuk anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat segera bersekolah lagi," pungkas Teguh***
