Gabut, Pria asal Klaten ini Mampu Membuat Miniatur Motor Secara Otodidak, Begini Hasilnya

- 19 September 2021, 21:51 WIB
Bagus Budiyanto menunjukkan hasil karyanya membuat miniatur motor dari paralon bekas di rumahnya, Dukuh Purwodadi, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten.
Bagus Budiyanto menunjukkan hasil karyanya membuat miniatur motor dari paralon bekas di rumahnya, Dukuh Purwodadi, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten. /Sukoharjoupdate/ Kinan Riyanto/


SUKOHARJO - Kreatifitas seseorang terkadang muncul dari keadaan yang tidak menyenangkan. Seperti yang dialami Bagus Budiyanto (29 tahun) warga Dukuh Purwodadi, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah ini. Dirinya bisa membuat miniatur motor dan mobil karena terdampak level PPKM.

''Kemarin itu karena tidak boleh keluar rumah malam-malam karena PPKM, saya bingung di rumah mau ngapain. Lalu saya iseng-iseng melihat YouTube tutorial membuat miniatur motor dan mobil,'' kata Bagus saat ditemui di rumahnya.

Beberapa hari lamanya, ia mempelajari tutorial tersebut dengan serius. Akhirnya ia memberanikan diri membuat satu persatu miniatur tersebut.

Baca Juga: Film 'KADET 1947' Rilis Teaser dan Poster Perdana, Siap Tayang di Bioskop

Bahan yang dibutuhkan cukup mudah didapatkan dan tentu saja murah, karena semuanya dari limbah. Bagus mengatakan, bahan bakunya pipa paralon, alumunium, spons, lem dan korek api.

Pipa paralon digergaji dulu, lalu dipanaskan diatas kompor agar menjadi pipih. Setelah itu dibuat kerangka sesuai yang diinginkan. Untuk membentuk menjadi komponen-komponen sepeda motor, pipa yang sudah dibuat kerangka itu dipanasi dengan korek api. Ini bertujuan agar lentur, sehingga mudah dibentuk.

Ada jok, stang, rem, knalpot, kerangka mesin dari alumunium, roda dari spons, dan lain-lain. Memang butuh kesabaran dan ketelitian untuk merangkai semua itu.

Baca Juga: Bupati Klaten Lantik 136 Pejabat Baru Tinggi Pratama, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas

Satu unit sepeda motor atau mobil, Bagus mengaku membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari. Karena produksi ini hanya sebagai pekerjaan sampingan saja.

Setiap harinya, suami Ida Susi ini bekerja sebagai butuh pabrik di Prambanan, yang harus berangkat pagi pulang sore. Pada malam hari, ia baru bisa mengerjakan kerajinan ini.

Halaman:

Editor: Kinan Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x