Pak Polisi Panen Ikan Lele, Hasilnya Dibagikan Door To Door untuk Masyarakat Terdampak Corona

- 4 Agustus 2021, 15:09 WIB
Anggota Polsek Polokarto, Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, door to door bakti sosial membagikan ikan lele hasil  panen dari budidaya ikan di lahan mapolsek setempat.
Anggota Polsek Polokarto, Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, door to door bakti sosial membagikan ikan lele hasil panen dari budidaya ikan di lahan mapolsek setempat. /Humas Polsek Polokarto, Polres Sukoharjo/

SUKOHARJOUPDATE - Berawal dari memanfaatkan lahan kosong, anggota Polsek Polokarto, Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, sukses membudidayakan ikan lele.

Hasil panennya untuk bakti sosial dibagikan kepada masyarakat terdampak corona.

Kolam budidaya ikan lele di belakang halaman mapolsek tersebut semula dibangun dengan dana swadaya anggota. Sedikitnya ada 7 kolam terdiri, 5 kolam bioflok menggunakan media galvalum, dan 2 kolam tanah.

"Panen kali ini merupakan perdana untuk 2 kolam tanah. Hasilnya sekitar 1 kwintal langsung kami bagikan kepada masyarakat sekitar secara door to door. Masing - masing mendapat sekitar 2 kilogram, isinya 10 sampai 15 ekor lele," kata Kapolsek Polokarto AKP Sriyadi di sela bagi-bagi ikan lele, Rabu 4 Agustus 2021.

Budidaya ikan lele dijelaskan Sriyadi, sudah dirintis sejak 6 bulan lalu. Usaha tersebut merupakan upaya mendukung ketahanan pangan daerah dengan memotivasi masyarakat agar mempunyai kegiatan usaha ekonomi alternatif dimasa pandemi.

"Kalau untuk 5 kolam biofloknya bisa panen setiap 3 bulan sekali, dan ini sudah 2 kali panen," beber Sriyadi.

Pada awal budidaya, masing - masing kolam ukuran berdiameter 3 meter tinggi 1 meter kami isi maksimal sekitar 2.500 bibit ikan. Selain ikan lele, disalah satu kolam bioflok juga dibudidayakan jenis ikan nila.

Untuk budidaya ikan nila sistem bioflok, diketahu memiliki sejumlah keunggulan, seperti meningkatkan kelangsungan hidup (survival rate/SR) hingga lebih dari 90% dan tanpa pergantian air.

"Air bekas budidaya juga tidak berbau, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar, bahkan kami sinergikan dengan budidaya tanaman holtikultura atau sayur-sayuran," ungkapnya.

Menyinggung tentang besaran modal awal budidaya, Sriyadi menjelaskan, pembuatan 1 kolam bioflok menghabiskan dana sebesar Rp 1.200.000, meliputi bahan berupa galvalum hingga jasa pembuatan.

"Kemudian untuk (pengadaan) ikannya, dari bibit sampai pakan hingga 3 bulan kemudian panen, habisnya sekitar Rp 1.100.000. Jika dihitung dari sisi keuntungan ekonomi, setiap kali panen per 1.000 ikan lele itu untungnya sekitar Rp 700.000 berdasarkan harga pasaran," paparnya.

Mengingat saat ini pandemi corona belum mereda, maka kegiatan budidaya ikan khususnya lele tersebut, diharapkan dapat menggerakan perekonomian masyarakat sebagai usaha sampingan tanpa sering keluar rumah dengan cara memanfaatkan lahan kosong di dekatnya.

"Untuk sistem bioflok ini, pada awalnya kami memang sempat menemui sedikit kendala. Namun, Alhamdulillah hal itu dapat diatasi karena kebetulan ada anggota kami yang sudah memiliki pengalaman membudidayakan ikan," pungkasnya.***

Editor: Triyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x