BERITASUKOHARJO.com - Sukoharjo memang memiliki banyak sekali wisata unik dan seru untuk dikunjungi, salah satunya adalah Pasar Nguter, Pasar Jamu terbesar di Indonesia.
Pasar Nguter sendiri merupakan salah satu pasar unggulan di Sukoharjo yang mengkhususkan diri sebagai pasar Jamu.
Pemerintah Sukoharjo sendiri bahkan sudah merawat pasar ini dengan sedemikian rupa dan mendaftarkan jamu ke UNESCO agar menjadi warisan budaya tak benda sehingga bisa dikenal hingga mancanegara.
Baca Juga: 7 Tempat Makan Sate Kambing di Sukoharjo, Jawa Tengah yang Empuk dan Enak, Wajib Coba!
Selain menjual aneka jamu, di pasar ini juga terdapat kafe jamu kekinian yang bisa banget jadi tempat nongkrong bareng teman maupun keluarga.
Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah mengutip mengenal wisata Pasar Nguter yang merupakan pasar jamu di Sukoharjo dari berbagai sumber, dan membagikannya ulang untuk Anda.
Simak dan ikuti penjelasan singkatnya tentang mengenal wisata Pasar Nguter yang merupakan pasar jamu terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Baca Juga: MAKANAN SEJUTA UMAT! 5 Rekomendasi Mie Ayam Terenak dan Terjangkau di Sukoharjo, Silahkan Mampir!
Pasar Nguter Sukoharjo memiliki tampilan yang tak jauh berbeda dari pasar-pasar lainnya di Indonesia, adapun yang membedakannya adalah pasar ini dikhususkan untuk menjual aneka jenis jamu.
Berbagai jenis jamu dijual di pasar ini dari mulai jamu kemasan bermerk hingga jamu mentah yang perlu diracik sendiri.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sendiri berharap bahwa pasar ini bisa menjadi tempat wisata jamu yang ikonik di wilayah ini.
Pasar Nguter di Sukoharjo juga memiliki segmentasi yang cukup unik karena memiliki kafe yang berada di tengah-tengah pasar.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Kuliner Ayam Goreng di Sukoharjo, No. 5 Legendaris dan Jadi Langganan Presiden Jokowi
Kafe Jamu ini mulai buka dari jam 09.00 pagi sampai jam 21.00 malam. Seperti namanya, kafe ini memang khusus menjual jamu dan juga beberapa makanan lainnya.
Kafe ini diharapkan dapat mengangkat jamu menjadi lebih populer di kalangan anak muda dan kaum milenial. Harapannya, jamu tidak hanya dikonsumsi oleh orang tua saja tapi untuk semua kalangan.
Kafe jamu ini juga merupakan salah satu program pemerintah dalam mengenalkan jamu ke khalayak ramai.
Bahkan pemerintah daerah juga sudah membentuk Koperasi Pedagang Jamu yang menyediakan pelatihan pembuatan jamu yang sehat dan benar, terjaga kebersihan dan kualitasnya tanpa menggunakan bahan pengawet maupun kimia.
Awalnya kafe ini dikelola oleh brand Konimex namun diganti oleh Gujati 59 yang merupakan pengembang produk jamu.
Dari desain dan dekorasi sendiri, kafe ini memiliki interior yang sangat mirip ala coffee shop bahkan dari packing makanan nya pun sangat mirip.
Beberapa menu yang ditawarkan meliputi chicken katsu, beef toast, dan olahan mie.
Untuk minuman sendiri ada turmeric latte yang merupakan perpaduan kunyit asam dan susu kedelai, ada juga ginger choco milk merupakan perpaduan dari susu, jahe dan juga coklat.
***