Perpatin Klaten Peringati Hari Tani Nasional Suarakan Keprihatinan

25 September 2021, 00:43 WIB
Persaudaraan Petani Indonesia (Perpatin) Klaten Peringati Hari Tani Nasional, Jumat 24 September 2021 /Sukoharjoupdate/ Kinan Riyanto/

 

SUKOHARJOUPDATE - Memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2021, puluhan petani di Klaten, Jawa Tengah yang tergabung dalam Persaudaraan Petani Indonesia (Perpatin) menyuarakan keprihatinannya.

Pembina Perpatin Klaten, Widodo, menilai ada tiga permasalahan yang selalu dihadapi petani di Indonesia yaitu masalah pupuk, penjualan pasca panen, dan cuaca yang tidak menentu.

''Seringkali petani dibuat resah dan kebingungan dengan kelangkaan pupuk bersubsidi. Saat dibutuhkan, pupuk menghilang atau tidak mencukupi, sehingga petani harus membeli pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal. Lalu penjualan pasca panen yang belum berpihak kepada petani, dan faktor cuaca,'' kata Widodo di areal pertanian Desa Banyuaeng, Karangnongko, Klaten.

Baca Juga: Bandar Arisan Bodong Rugikan Member Hingga Rp4,5 Miliar Dibekuk, Ini Modus Digunakan Tersangka

Widodo menambahkan, mengambil momen Hari Tani Nasional, perwakilan petani dari berbagai kecamatan anggota Perpatin, melakukan dialog santai dengan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, untuk mengurai dan mencari solusi permasalahan yang dihadapi petani.

Di Klaten, usia Perpatin sudah 4 tahun dengan jumlah anggota sebagai penggerak ada 150 petani dari berbagai kecamatan.

Di Perpatin yang sekertariatannya di Desa Gumulan ini, petani bisa melakukan sharing dengan sesama petani untuk mencari solusi terbaik.

Baca Juga: Enam Atlet PON Asal Karanganyar Siap Berlaga di Ajang PON XX Papua

Widodo menilai, petani sering dibuat menangis oleh kenyataan di lapangan. Seperti misalnya petani tembakau, yang menggunakan modal besar sampai bisa panen. Namun sebelum panen tiba, cuaca diluar perkiraan berubah. Kemarau basah turun hujan cukup deras sehingga kualitas tembakaunya menurun. Dampaknya pada nilai jual yang merosot.

Contoh lain adalah petani cabai. Bila harga sedang melambung tinggi, petani sangat diuntungkan. Namun keadaan itu tidak berlangsung lama. Lebih seringnya harga panen cabai anjlog, sehingga untuk kembali modal biaya perawatan saja, tidak cukup.

Tema HTN tahun ini menurut laman resmi spi.or.id adalah "Percepatan Penyelesaian Konflik Agraria dan Penguatan Kebijakan Reforma Agraria untuk Menegakkan Kedaulatan Pangan dan Memajukan Kesejahteraan Petani dan Rakyat Indonesia".

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Karanganyar Sabtu 24 September 2021 Ada di Dua Lokasi

Selaras dengan tema HTN tahun ini, Widodo dan juga petani lainnya berharap banyak kepada pemerintah agar petani benar-benar menjadi tuan rumah di negara sendiri sehingga kesejahteraannya terjamin.***

Editor: Kinan Riyanto

Tags

Terkini

Terpopuler