Network
BERITASUKOHARJO.com - Tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, pada 1 Oktober 2022 telah menewaskan 153 orang, dan dua di antaranya adalah polisi.
Kericuhan yang berujung tragedi yang memilukan ini berawal dari kekecewaan sejumlah suporter Arema FC karena tim kesayangannya kalah dari dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya Surabaya.
Sejumlah suporter yang tidak terima langsung berhamburan ke tengah lapangan Stadion Kanjuruhan Malang untuk memburu pemain dan ofisial.
Pihak keamanan yang terdiri dari unsur TNI Polri berusaha menghalau para suporter yang semakin mengganas dan anarkis dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut.
Demi mencegah suporter semakin anarkis, pihak keamanan menembakkan gas air mata pada penonton yang rusuh, dan akhirnya membuat mereka kocar-kacir, hingga berujung tragedi.
Untuk menggambarkan kronologi dari tragedi tersebut, berikut BeritaSukoharjo.com kutipkan utas dari seorang penonton yang selamat dalam peristiwa tersebut.
Berikut kesaksian dari akun Twitter dengan username @RezqiWahyu_05 yang menyaksikan langsung dari awal detik-detik terjadinya kerusuhan.
"Assalamualaikum Sebelumnya saya turut berduka cita sedalam"nya terhadap korban insiden yg terjadi di stadion Kanjuruhan pertandingan Arema vs Persebaya."
