Indonesia Mundur dari Dua Turnamen Bulutangkis di India Januari 2022, Begini Penjelasannya

- 19 Desember 2021, 17:42 WIB
Salah satu ganda putri bulutangkis terbaik andalan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Salah satu ganda putri bulutangkis terbaik andalan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu /Twitter/ INA Badminton/ @INABadminton

SUKOHARJOUPDATE- Pembatalan keikutsertaan atlet bulutangkis Indonesia dari dua turnamen internasional di India pada Januari 2022 mendatang, heboh menjadi sorotan.

Merespon atas kehebohan itu, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), memberikan penjelasan, diantaranya diunggah melalui akun Twitter resmi PP PBSI.

"Alasan Indonesia menarik diri dari dua turnamen India 2022 adalah, performa pemain diprediksi tidak akan maksimal," tulis akun BADMINTON INDONESIA @INABadminton, Minggu 19 Desember 2021.

Baca Juga: Polres Sukoharjo Mendunia, Selamatkan 53 Anjing dari Ancaman Santapan Manusia

Ada lima hal utama yang disampaikan PP PBSI terkait alasan pembatalan keikutsertaan dalam turnamen internasional di India 2022 tersebut, yakni sebagai berikut:

Alasan pertama, maklum, mereka baru saja rehat dari menjalani pertandingan dengan intensitas yang demikian tinggi dan terus menerus sejak membela Indonesia pada perebutan Piala Sudirman di Finlandia, September silam dengan harus berpindah kota dan negara hingga terakhir mengikuti Indonesia Badminton Festival di Bali.

Kedua, persiapan pemain juga kurang optimal karena terganggu dengan kegiatan libur merayakan Natal dan Tahun Baru 2021/2022. Seluruh penghuni Pelatnas PBSI di Cipayung Jakarta Timur, sejak 18 Desember 2021 dikembalikan ke klubnya masing - masing.

Baca Juga: Sinopsis Film Edge of Tomorrow Tayang Malam Ini, Kisah Tentara yang Berulangkali Mati Melawan Alien

"Dengan kondisi seperti ini, persiapan pemain tidak akan maksimal," terang PP PBSI dalam penjelasannya.

Ketiga, pada awal Januari (2022) ini, PP PBSI akan menggelar kegiatan seleksi nasional di Pelatnas Cipayung yang diikuti ratusan pemain dari 34 provinsi.

"Dengan hadirnya para peserta seleksi nasional, tidak ada fasilitas berlatih karena lapangan yang biasanya digunakan pemain berlatih, dipakai untuk menggelar pertandingan (seleksi)," terang PP PBSI.

Baca Juga: Buka Diklatsus Wawasan Kebangsaan, Dandim Sukoharjo Ajak Anak Muda Sadar Bela Negara

Alasan ke empat, sebagai negara bulutangkis, setiap pengiriman pemain ke turnamen internasional harus dibebani target tinggi, yaitu harus mampu merebut gelar juara.

"Dengan kondisi fisik, tehnik, fokus dan pikiran pemain belum kembali prima serta persiapan yang tidak optimal, tentu mustahil pemain bisa menampilkan performa terbaik dan merebut gelar juara," papar PP PBSI.

Terakhir atau kelima, dengan menarik diri dari mengikuti kejuaraan internasional di awal tahun, para pemain sejatinya bisa memanfaatkan waktu libur dari ajang kompetisi untuk melakukan recovery.

Baca Juga: Tegas, Polres Sukoharjo Larang Konvoi dan Pesta Petasan Saat Perayaan Nataru 2021/2022

"Memulihkan kondisi dan rehat sejenak. Apalagi di Tahun 2022 masing banyak ajang -ajang prioritas yang lebih menjadi sasaran utama bagi PBSI," tandas PP PBSI dalam penjelasannya.***

Sumber: Twitter INA Badminton

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah