Buntut Kasus Bahasa Sunda, PDI Perjuangan Jabar Minta Arteria Dahlan Dipecat

- 20 Januari 2022, 19:03 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono bersama jajaran menyampaikan surat permohonan pemberian sanksi kepada Arteria Dahlan
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono bersama jajaran menyampaikan surat permohonan pemberian sanksi kepada Arteria Dahlan /PDI Perjuangan Jabar/

SUKOHARJOUPDATE- DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) melayangkan surat permohonan kepada DPP PDI Perjuangan untuk memberikan sanksi kepada Arteria Dahlan, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan.

Permohonan pemberian sanksi tersebut didasarkan pada pernyataan Arteria yang meminta pencopotan Kajati Jabar karena menggunakan bahasa Sunda saat rapat dengan DPR RI beberapa waktu lalu.

Dilansir dari laman DPD PDI Perjuangan Jabar, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono mengatakan, surat permohonan telah dikirimkan ke DPP PDI Perjuangan, Kamis 20 Januari 2022, pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Ukir Sejarah setelah 33 Tahun, Ini Squad Garuda Pertiwi di Piala Asia Wanita AFC 2022 India

“Sesuai dengan kode etik PDI Perjuangan ada sanksi ringan, sedang, dan berat, dari mulai teguran sampai dengan pemecatan. Dan kami tunggu ya proses yang dilakukan oleh DPP Partai,” kata Ono usai audensi dengan Gema Pasundan.

Ia mengatakan, dalam sebuah kesempatan rapat yang diperluas pun, DPP PDI Perjuangan sudah menyatakan hal yang dilakukan Arteria Dahlan sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang kader.

"Dari kemarin pun, banyak kader PDI Perjuangan di Jabar yang menyampaikan hal serupa ( tersinggung dengan pernyataan Arteria-Red)," tegasnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Teluh Tayang Mulai Hari Ini, Perlawanan Sebuah Keluarga dari Teror Ilmu Hitam

Menurut Ono, ideologi Pancasila bagi PDI Perjuangan bukan hanya dalam tekstual, tapi diwajibkan untuk membumikan Pancasila, salah satunya harus mengagungkan seluruh suku, budaya, agama, dan ras yang ada di Indonesia.

“Karena itu merupakan sebuah perwujudan bagaimana Pancasila itu bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya, yang intisarinya gotong royong. Bagaimana yang sesuai dengan filosofi masyarakat. Prabu Siliwangi menyampaikan Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, Silih Wawangi,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x