Ternyata Begini! Rahasia Sensasi Pedas: Mengapa Bisa Terjadi dan Bagaimana Susu Dapat Membantu Mengatasinya

- 11 Februari 2024, 15:09 WIB
Ilustrasi -  Alasan Susu Dapat Membantu Mengatasi Rasa Pedas
Ilustrasi - Alasan Susu Dapat Membantu Mengatasi Rasa Pedas /Freepik/Jcomp

BERITASUKOHARJO.com - Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung cabai, seseorang bisa merasakan seolah-olah muncul api yang membakar lidahnya.

Sensasi terbakar tersebut biasa dikenal dengan rasa pedas. Meskipun rasanya seperti terbakar, pada kenyataannya tidak ada percikan api apapun di dalam mulut.

Salah satu solusi yang dimanfaatkan oleh orang-orang untuk mengatasi rasa pedas adalah dengan meminum susu. Bahkan dikatakan bahwa meminum susu lebih manjur untuk meredakan rasa pedas dibandingkan dengan air putih.

Namun, sebenarnya apa yang dikandung susu sampai-sampai bisa meredakan rasa pedas? Mengapa minuman lain tidak seampuh susu? Mari simak!

Baca Juga: Natasha Rizky, Mantan Istri Desta Rilis Buku Puisi, Curhat Masa Lalu Rumah Tangganya? Intip Cuplikan Puisinya!

Apa itu Rasa Pedas?

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari laman Houston Methodist, rasa pedas yang mirip dengan sensasi terbakar berasal dari respon reseptor rasa sakit yang sensitif terhadap suhu (termoreseptor) dan kemudian mengirimkan sinyalnya ke otak.

Saat merasakan kulit atau lidah dalam bahaya, otak akan mengirimkan kembali sensasi rasa sakit agar seseorang tersebut berhenti melakukan apa yang sedang ia lakukan.

Hal ini berlaku juga ketika seseorang tidak sengaja memegang panci yang panas. Adanya rasa sakit yang diterjemahkan oleh reseptor pada kulit akan memicu gerakan untuk segera melepaskan tangan dari panci tersebut.

Cabai mengandung molekul senyawa mirip minyak yang tidak berwarna dan tidak berbau serta biasa disebut dengan capsaicin (C 18 H 27 NO 3 ).

Baca Juga: Masih Malas Membaca? 6 Tips ini akan Mengubah Hidup Anda

Meskipun zat ini tidak menghasilkan panas, capsaicin dapat memicu reseptor rasa sakit karena ia bersifat iritan.

Begitu hal itu terjadi, otak akan tertipu dan berpikir bahwa tubuhnya berada dalam bahaya. Sensasi rasa sakit yang muncul dimaksudkan agar ia berhenti memakan makanan tersebut.

Namun, reseptor rasa sakit di mulut bisa menyesuaikan diri dengan tipu daya capsaicin. Jika seseorang merangsang termoreseptor secara berlebihan, kemungkinan besar reseptor tersebut akan menjadi tidak peka terhadap capsaicin.

Itulah mengapa orang yang sering makan makanan pedas akan lebih kebal dibandingkan dengan mereka yang tidak sering makan makanan pedas.

Baca Juga: Resep Camilan Murah Cocok untuk MPASI Anak Usia Dibawah 2 Tahun, Rasanya Enak Dijamin si Kecil Anti GTM!

Bagaimana Cara Kerja Susu Mengatasi Rasa Pedas?

Dilansir dari The Dairy Alliance, susu dapat membantu meredakan pedas dengan kandungan kasein yang ia miliki.

Segelas air es tidak mampu mengatasi rasa pedas sebaik susu karena tidak mengandung zat kasein tersebut.

Meskipun bisa memunculkan kenikmatan sesaat, rupanya air malah bisa menyebabkan zat capsaicin semakin menyebar ke seluruh bagian mulut.

Dikutip dari Penn State, pada penelitian yang dilakukan Pusat Evaluasi Sensorik di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Penn State, zat kasein pada susu terbukti lebih efektif mengatasi rasa pedas dibanding dengan minuman lainnya.

Baca Juga: Suka Serial Netflix A Killer Paradox? Ini 4 Rekomendasi Film Korea Choi Woo Shik yang WAJIB Kamu Tonton

Bukan hanya susu murni, susu skim juga terbukti efektif mengatasi rasa pedas lebih cepat dibanding lainnya. Hal ini berlaku juga pada yoghurt, keju, es krim, dan produk turunan susu lainnya.

Kasein yang dikandung dalam susu merupakan salah satu protein yang bersifat non polar.

Suatu molekul zat dikatakan non polar ketika atom-atom penyusunnya mempunyai tingkat keelektronegatifan yang sama atau memiliki perbedaan keelektronegatifan kurang dari 0,4.

Berbeda dengan air yang bersifat polar, tingkat keelektronegatifan antara atom oksigen dengan hidrogen pada molekul air memiliki perbedaan sebesar 1,4.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Panen Dividen Meta 700 Juta Dolar per Tahun, Meta Malah Kena Tuntutan Pidana Eksploitasi Anak

Elektron dalam hidrogen lebih tertarik pada elektron dalam oksigen karena oksigen bersifat lebih elektronegatif.

Dalam materi kimia, ada prinsip kelarutan yang biasa disebut “like dissolve like”. Artinya, suatu zat bisa dilarutkan dengan senyawa dengan sifat yang sama.

Senyawa non polar larut dalam pelarut non polar, sedangkan senyawa polar larut dalam pelarut polar. Sederhananya, kasein yang bersifat non polar tidak dapat larut di dalam air dengan sifatnya yang polar.

Dikutip dari laman American Chemical Society diketahui bahwa zat capsaicin bersifat non polar karena struktur molekulnya terbuat dari ekor hidrokarbon yang panjang.

Baca Juga: Mengenal Blacius Subono, Seniman Kenamaan Solo yang Meninggal Usai Pentas di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud

Molekul kasein pada susu akan mengelilingi molekul capsaicin sebagaimana halnya cara kerja sabun untuk menghilangkan lemak.

Itulah mengapa susu dapat menghilangkan rasa pedas yang diakibatkan oleh capsaicin.***

Editor: Klara Delviyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x