5 Tanda Orangtua Termasuk dalam Kategori Strict Parents, Nomor 4 dan 5 Paling Parah

3 Juli 2022, 16:55 WIB
Tanda-tanda orangtua yang termasuk dalam kategori strict parents /Pexels/Monstera

BERITASUKOHARJO.com - Istilah “strict parents” saat ini menjadi sesuatu yang populer digunakan anak muda untuk menyebut orangtua mereka yang otoriter.

Otoriter dalam “strict parents” memiliki banyak artian, contohnya sering melarang melakukan sesuatu, selalu memiliki ekspektasi tinggi dalam prestasi, dan sering marah pada anak.

Apabila artian “strict parents” di atas sepertinya ada dalam diri Anda, sebagai orangtua yang baik seharusnya bisa melakukan introspeksi diri.

Berikut beberapa tanda orangtua bisa termasuk ke dalam kategori “strict parents”, dikutip BeritaSukoharjo.com dari laman Very Well Family.

Baca Juga: Hanya Modal Tepung Terigu Bisa Jadi Ide Jualan Menguntungkan, Cek Resepnya!

Anak Suka Berbohong

Apabila orangtua terlalu otoriter terhadap anak mereka, biasanya anak akan berusaha menutupi kesalahan dengan cara berbohong.

Jika kebohongan itu terus dilakukan, nantinya akan tercipta kebohongan baru yang bisa menyebabkan masalah rumit untuk anak dan orangtua.

Orangtua Mudah Marah

Seringkali orangtua dan anak mereka bercanda dengan candaan yang tidak masuk akal. Misalnya menggunakan kata yang tidak seharusnya ketika memanggil orangtua.

Jika konteksnya dalam bercanda, orangtua tidak boleh langsung marah. Sebagai orangtua yang ingin terhindar dari istilah “strict parents”, berikan penjelasan yang baik-baik pada anak.

Baca Juga: Idul Adha Sebentar Lagi, Apa Saja Keutamaan dari Ibadah Kurban? Simak Selengkapnya

Punya Peraturan yang Terlalu Ketat

Setiap orangtua pasti memiliki peraturan tersendiri bagi anak-anak mereka. Akan tetapi, jika peraturan tersebut terlalu ketat dari anak lainnya, hal itu juga akan berdampak buruk.

Peraturan yang terlalu ketat tersebut bisa diartikan sebagai salah satu tanda “strict parents”. Dengan arti lain orangtua memiliki ekspektasi terlalu tinggi bagi anak yang membuat anak nantinya akan mudah stres.

Tidak Memberikan Pilihan

Biasanya, “strict parents” akan lebih memilih untuk menyuruh anak melakukan sesuatu. Tindakan ini bisa terhindarkan jika orangtua memberikan pilihan.

Berikan dua pilihan dengan pertanyaan. Contohnya adalah, “Apakah kamu akan bermain dulu atau merapikan tempat tidur?” 

Nantinya anak akan secara alami tahu apa yang harus dilakukannya terlebih dahulu sebelum melakukan hal yang disukainya.

Tidak Pernah Berikan Pujian

Pujian pada anak jarang sekali atau bahkan tidak pernah diberikan oleh “strict parents”. Pujian biasanya datang setelah anak mencapai sesuatu yang luar biasa, seperti mendapatkan nilai 100.

Hal tersebut seharusnya tidak dilakukan, karena tanda orangtua yang penyayang adalah ketika anak selalu diberikan pujian sesimpel mungkin, seperti memuji setelah anak selesai membantu pekerjaan rumah.***

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Sumber: Very Well Family

Tags

Terkini

Terpopuler