Network
Alasan tidak boleh dimixer lama adalah pori-pori pada margarin banyak terbentuk sehingga membuat nastar mudah rapuh dan mudah retak.
Baca Juga: 3 Amalan Ringan di Bulan Puasa yang Mendatangkan Pahala, Sangat Dianjurkan Rasulullah SAW
2. Pastikan Isian Nastar Jangan Terlalu Basah atau Kering
Biasanya isian untuk nastar adalah selai nanas. Untuk yang buat selai nanasnya sendiri pastikan selai nanasnya tidak ada kandungan air lagi.
Cara memastikan isian nastar kering adalah bisa ditarik, dan dibulatkan dengan mudah di tangan tanpa lengket. Untuk itu perhatikan proses penguapan berlebihan kandungan air dari isian nas yang menyebabkan nastar mudah retak.
3. Perbandingan Tebal Kulit dan Isian Nastar yang Tepat
Perbandingan tebal kulit (adonan tepung) dan isian nastar penting sekali untuk menjaga nastar agar tampak cantik dan tidak mudah retak.
Baca Juga: Info dari Kemenag Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari 1-30 Ramadhan 1444 H di Daerah Kabupaten Kudus
Cara menentukan perbandingannya adalah 1 (4 gr) banding 2 (8 gr) yaitu 1 nanas dan 2 adonan tepung. Jadi tidak boleh kulitnya tipis dan isiannya lebih banyak menyebabkan nastar mudah retak.
4. Perhatikan Kandungan Air Pada Nastar agar Tidak Mudah Berjamur
Nastar mudah berjamur meskipun sudah disimpan dalam toples dengan rapat. Penyebabnya adlah kandungan air terlalu tinggi dari selai nanasnya.
Berikut cara menghindari nastar tidak berjamur adalah pastikan selai nanasnya agak kering atau lembab, pastikan proses pengemasan nastar sudah dingin lalu baru dikemas, pastikan tangan bersih saat mengemasnya, dan tambahkan oxygen absorbeb di dalam kotak kemasan untuk membantu menghambat pertumbuhan jamur.
