Adapun cara ketiga yaitu, 2 rakaat salam hingga rakaat kedelapan dan shalat witir sebanyak 3 rakaat yang terdiri dari 2 rakaat salam, ditambah 1 rakaat salam.
Dari banyaknya versi tersebut, ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat tarawih.
Pertama, surah yang dibaca setelah Al-Fatihah dapat diganti dengan surah-surah lain bagi yang banyak hafalannya.
Kedua, bacaan Bilal tidak bersifat mutlak. Artinya dapat diganti dengan bacaan yang lain sesuai kebiasaan wilayah setempat.
Kemudian yang ketiga, pada malam ke-16 Ramadhan, urutan surah dibalik yaitu setelah Al-Fatihah, pada rakaat pertama membaca surah Al-Qadar kemudian pada rakat kedua setelah Al-Fatihah membaca surah-surah pendek dengan urutan masih tetap sama, yaitu dari surah At-Takasur sampai dengan Al-Lahab.
Berbicara tentang shalat tarawih, ada umat muslim yang terkadang mencari imam yang cepat selesai memimpin.
Hal ini lantaran mereka disibukkan dengan pekerjaan atau urusan lainnya.
Nah, hal ini lantas menimbulkan pertanyaan. Bolehkah memilih imam tarawih yang cepat?