Saat itu beliau masih bekerja di pabrik. Namun karena persaingannya yang ketat, akhirnya pasangan suami istri ini beralih menjadi berjualan bakso.
Awal usaha Pak Bangun mengeluarkan modal Rp150 ribu, namun hanya mampu menjual bakso sebanyak 3 kg selama tiga hari.
Menurutnya, awal mula berjualan memang tak pernah mudah karena masih sulit dalam mencari pelanggan.
Waktu itu, pelanggan Pak Bangun hanya anak-anak sekolah SMP dan SMA karena memang harganya yang murah hanya 500-an untuk satu bakso, dengan minimal beli pembelian 2 ribu.
Baca Juga: Bikin Gagal Diet! Resep Ayam Suwir Pedas untuk Lauk Makan Siang, Auto Nambah Nasi, Nagih Parah
Pak Bangun berjualan di rumahnya sendiri di mana para pembeli dapat melihat proses pembuatan bakso secara langsung yang masih fresh.
Pak Bangun sendiri melakukan itu agar para pembeli tahu bahan-bahan yang digunakannya.
Pembeli bahkan bisa antri hingga 2 jam untuk bisa membeli bakso dengan 7 varian rasa, dari mulai tahu bakso, bakso daging pedas berisi cabe, bakso daging biasa, bakso sosis, bakso telur, bakso udang dan bakso hati.
Saat ini, Pak Bangun memiliki 4 orang karyawan yang membantunya berjualan bakso dari jam 10 sampai jam 12.00 siang.